Gambaran Kualitas Hidup Anak Meningitis Pasca Rawatan di RSUP dr. M. Djamil Padang

Vemila, Apri Yoza (2021) Gambaran Kualitas Hidup Anak Meningitis Pasca Rawatan di RSUP dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (101kB) | Preview
Preview	Text (Bab I Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (122kB) | Preview
Preview	Text (Bab 7 Penutup) BAB PENUTUP.pdf - Published Version Download (93kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (176kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi OJA_10Feb21_OK_.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus 2020 s/d Januari 2021 ini dilatarbelakangi adanya indikasi permasalahan kualitas hidup anak meningitis dengan rawatan lama di RSUP dr. M. Djamil Padang terkait dengan teridentifikasinya gejala sisa neuropsikologis yang komplek pada anak. Di sisi lain, ada tren peningkatan jumlah pasien anak meningitis yang dirawat di rumah sakit tersebut dalam beberapa tahun terakhir, terutama periode 2017–2019. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengidentifikasi gambaran kualitas hidup anak meningitis pasca rawatan di RSUP dr. M. Djamil Padang Tahun 2017–2019. Metode penelitian adalah kuantitatif deskriptif melalui sampling data menggunakan kuisioner Pediatric Quality of Life Inventory atau PedsQLTM seri 4.0 terhadap 34 responden, dan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah (52,9%) sampel anak meningitis pasca rawatan memiliki kualitas hidup yang kurang baik, 29,4% memiliki kualitas hidup dimensi fisik yang kurang baik, 58,8% memiliki kualitas hidup yang kurang baik masing-masing untuk dimensi emosi dan sosial, dan 41,7% memiliki kualitas hidup dimensi lingkungan/sekolah yang kurang baik. Ditinjau per kelompok usia, kualitas hidup yang kurang baik teridentifikasi pada 57,1% anak usia 2–4 tahun, 66,7% anak usia 5–7 tahun, dan 40% anak usia 8–12 tahun. Hasil ini diharapkan dapat menjadi pedoman orang tua anak meningitis pasca rawatan dalam meningkatkan kualitas hidup anak mereka melalui pemberian pola asuh yang berkualitas, serta menjadi pertimbangan bagi sektor pelayanan kesehatan untuk lebih mengoptimalkan intervensi keperawatan dan merencanakan rehabilitasi terhadap anak meningitis pasca rawatan.

Actions (login required)

View Item