Fitrisia, Amelin (2016) Peran Single Nucleotide Polymorphism (SNP) Gen Reseptor Vitamin D rs2228570 (FokI) dan Kadar Cathelicidin Plasma terhadap Kejadian Infeksi Tuberkulosis Anak. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK TESIS.pdf - Published Version Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir)
BAB AKHIR.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (246kB) | Preview |
|
Text (Full Text)
TESIS UTUH (2).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Latar Belakang Vitamin D memainkan peranan penting dalam imunitas terhadap Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Ikatan antara vitamin D dan reseptor vitamin D (RVD) akan memediasi sintesis cathelicidin yang dapat membunuh Mtb. Polimorfisme gen RVD dianggap penting hubungannya dengan kerentanan terhadap tuberkulosis (TB) dan polimorfisme yang banyak ditemukan pada ras Asia adalah SNP FokI. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran SNP FokI dan kadar cathelicidin serum terhadap kejadian infeksi TB pada anak yang kontak dengan penderita TB dewasa BTA positif. Metode Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sampel dibedakan menjadi terinfeksi TB dan tidak terinfeksi. Pada sampel dilakukan pemeriksaan kadar vitamin D (25-OH-D), polimorfisme gen RVD dan cathelicidin plasma, kemudian dilakukan analisis multivariat. Hasil Dari 322 anak yang kontak terdapat 112 anak yang diteliti. Anak yang terinfeksi TB menderita gizi kurang sebanyak 44,6%. Insufisiensi vitamin D (25-OH-D) ditemukan pada 71,4% anak yang terinfeksi TB. Rerata kadar cathelidin plasma pada anak yang tidak terinfeksi dan terinfeksi TB adalah 153,42±77,81 ng/ml dan 119,37± 81,20 ng/ml, nilai p=0,025 (p<0,05). Genotip SNP FokI pada anak yang terinfeksi terdiri dari FF (42,9%), Ff (41,1%) dan ff (16,1%), dengan alel F sebesar 63,4%. Polimorfisme FokI terdapat pada 83,9% anak yang terinfeksi TB, namun secara statistik tidak bermakna. Berdasarkan analisis multivariat, faktor yang meningkatkan kejadian infeksi TB terdiri dari status gizi, kadar cathelicidin pada anak usia balita dan pada anak dengan status gizi kurang. Kesimpulan Kadar cathelicidin pada anak yang terinfeksi TB lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terinfeksi. Polimorfisme FokI tidak berperan dalam kejadian infeksi TB pada anak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RJ Pediatrics |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 10 May 2016 04:15 |
Last Modified: | 10 May 2016 04:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7073 |
Actions (login required)
View Item |