EKSISTENSI KESENIAN MUSIK TRADISONAL MINANGKABAU SALUANG PAUH

ANDRE, SYAPUTRA (2015) EKSISTENSI KESENIAN MUSIK TRADISONAL MINANGKABAU SALUANG PAUH. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.

[img] Text
201508241132th_skripsi andre syaputra.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana Eksistensi Saluang Pauh sebagai Kesenian Musik Tradisional Minangkabau yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Selain itu skripsi ini juga Membahas tentang bagaimana kesenian musik tradisional ini bisa bertahan diantara pesatnya perkembangan musik moderen di kota Padang. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana persepsi seniman saluang itu sendiri, serta nilai dan fungsi yang terkandung dalam kesenian Saluang khususnya terhadap seniman pelaku musik itu sendiri dan juga masyarakat di daerah Lambung Bukit, kecamatan Pauh, kabupaten Padang yang sampai saat ini masih ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana eksistensi Kesenian musik Saluang Pauh di daerah Lambung Bukit serta menganalisa bagaimana latar belakang bertahannya kesenian ini pada masyarakat daerah Lambuang Bukit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif, pendekatannya melukiskan apa adanya dari realitas yang ada, Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi (pengamatan langsung) yang sifatnya partisifatif (observasi partisipasi). Penelitian antropologis yang induktif dan grounded (berlandasan), yaitu turun ke lapangan dengan upaya membebaskan diri dari kekangan teori-teori formal yang pada dasarnya sangat abstrak. Penarikan informan dilakukan secara purposive sampling, orang - orang yang diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan latar dan tujuan dalam penelitian. Dari hasil penelitian yang ditemukan bahwasanya kesenian basaluang merupakan sebuah kesenian musik tradisional Minangkabau yang hadir pada saat peristiwa-peistiwa yang bersifat menggembirakan seperti baralek, alek pemuda, batagak panghulu, tahun baru serta lain-lainya. Proses pertunjukkan Saluang ini diawali dengan istilah singgalang yaitu menjadi sebuah pembukaan untuk pertunjukkan ini. Kemudian dilanjutkan dengan bagian isi yang dikenal dengan istilah Gurindam serta jalu-jalu sebagai bahagian penutup. Untuk melihat eksistensinya Saluang Pauh penelitian ini menggunakan beberapa konsep fungsi musik dari Allan P. Merriam kemudian dilanjutkan juga dengan fungsi yang kemukakan oleh Robert K. Merton. Selain menjadi sebuah kebudayaan khas musik tradisional Minangkabau, eksistensi kesenian saluang tidak terlepas dari nilai dan fungsi yang dimilikinya. Diantara nilai-nilai tersebut ialah nilai estetika, nilai budaya, nilai agama dan masih banyak nilai-nilai lainnya. Oleh karena itu kesenian ini menjadi penting untuk dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: Ms Ikmal Fitriyani Alfiah
Date Deposited: 05 Feb 2016 06:59
Last Modified: 05 Feb 2016 06:59
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/702

Actions (login required)

View Item View Item