Hubungan Antar Suku Bangsa Minangkabau dan Batak di Pasar Simpang Padang (Studi Kasus di Pasar Simpang Padang, Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau)

Restu, Dwi Putri (2020) Hubungan Antar Suku Bangsa Minangkabau dan Batak di Pasar Simpang Padang (Studi Kasus di Pasar Simpang Padang, Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau). Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview
Preview	Text (Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (267kB) | Preview
Preview	Text (Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (91kB) | Preview
Preview	Text (daftar pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (127kB) | Preview
	Text (skripsi full text) Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Restu Dwi Putri, BP: 1510821010, Department of Social Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences, Andalas University, Padang. Thesis title: “HARMONIZATION OF MINANGKABAU NATION TRIBE AND BATAK DIPASAR SIMPANG PADANG (Case Study at Simpang Padang Market, Duri, Bengkalis Regency, Riau Province). Advisor I: Hendrawati, SH, M.Hum, Advisor II: Dr. Lucky Zamzami, S.sos, M.Sc, Soc. The issue of ethnicity is one of the sources of conflict in Indonesia, one of which is the area in Riau, more precisely the city of Duri, which has a large number of ethnic immigrants and one of the places to gather for ethnic groups is Simpang Padang Market which is one of the economic centers of the Simpang Padang Market. Duri is one of the places that has been a contributor to ethnic conflict between Duri City because it is filled with various ethnicities and has two ethnicities which have a number that dominates the ethnicity, namely the large ethnic groups in Simpang Padang Market, there are Minangkabau and Batak ethnicities. Minangkabau and Batak ethnic groups are often involved in conflicts, even since the initial arrival of these two ethnic groups to the city of Duri, such as conflicts among workers or PT laborers due to differences in language differences and similar things also occur in Simpang Padang Market, conflicts that occur such as struggling for a place to trade until the peak occurs between ethnic groups Minangkabau and Batak in the Simpang Padang Market Area in 1998 which had a major impact on the economy and inter-ethnic relations until finally disputes were resolved by the relevant government. This study uses a qualitative approach with data collection techniques interview, observation, and documentation of the data obtained is aimed at knowing the beginning of the social and economic relations of the community and Simpang Padang Market Traders especially knowing the Minangkabau and Batak ethnic groups in Simpang Padang Market who have historical conflicts occurs in the Minangkabau and Batak communities so that the two ethnic groups are able to live in one harmony. The findings in this study indicate that a harmonization through several processes that can be achieved by the two major ethnic groups in a harmonized area can be achieved by increasing communication between Minangkabau and Batak ethnicities so that tolerance and the introduction of inter-ethnic culture and the importance of the role of figures community and related government to guide the course of the Harmonization process. Keywords: Multiethnic, Multicultural, Harmonization, ethnicity, Minangkabau and Batak INTISARI Restu Dwi Putri, BP : 1510821010, Jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas, Padang. Judul Skripsi : “HARMONISASI SUKU BANGSA MINANGKABAU DAN BATAK DIPASAR SIMPANG PADANG (Studi Kasus di Pasar Simpang Padang, Duri,Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau). Pembimbing I : Hendrawati, SH, M.Hum, Pembimbing II :Dr. Lucky Zamzami, S.sos, M.Sc, Soc. Masalah kesukubangsaan menjadi salah satu sumber penyumbang konflik di Indonesia salah satunya daerah di Riau, lebih tepatnya kota Duri yang memiliki banyak etnis pendatang dalam jumlah besar dan salah satu tempat berkumpul para etnis adalah di Pasar Simpang Padang yang mana menjadi salah satu pusat ekonomi Pasar Simpang Padang Duri menjadi salah satu tempat yang pernah menjadi penyumbang konflik antar etnis Kota Duri karena di isi beragam etnis dan memiliki dua etnis yang memiliki jumlah yang mendominasi etnis yaitu etnis besar di Pasar Simpang Padang ada etnis Minangkabau dan Batak. Etnis Minangkabau dan Batak sering kali terlibat konflik bahkan sejak awal kedatangan kedua etnis ini ke kota Duri seperti konflik sesama pekerja atau buruh Perusahaan-perusahaan Minyak karena perbedaan pemahan bahasa dan hal serupa juga terjadi di Pasar Simpang Padang konflik yang terjadi seperti perebutan tempat berdagang hingga puncaknya terjadi antar etnis Minangkabau dan Batak di Wilayah Pasar Simpang Padang pada tahun 1998 yang berdampak besar pada ekonomi dan hubunga antar etnis hingga akhirnya perselisihan diselesaikan oleh pemerintah terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara,observasi, dan dokumentasi data yang didapat ditujukan untuk mengetahui awal mula hubungan sosial dan ekonomi masyarakat serta Pedagang Pasar Simpang Padang khususnya mengetahui pada etnis Minangkabau dan Batak di Pasar Simpang Padang yang memiliki historis konflik yang pernah terjadi pada masyarakat Minangkabau dan Batak hingga kedua etnis tersebut mampu hidup dalam satu harmonisasi. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah harmonisasi yang melalui beberapa proses yang dapat di capai oleh kedua etnis besar yang berada di suatu wilayah harmonisasi dapat di capai dengan memperbanyak komunikasi antar etnis Minangkabau dan Batak hingga timbulnya toleransi dan pengenalan budaya antar etnis serta pentingnya peran dari tokoh masyarakat serta pemerintah terkait untuk memandu jalannya proses Harmonisasi tersebut. Kata Kunci : Multietnis, Multikultural, Harmonisasi, sukubangsa, Minangkabau dan Batak

Actions (login required)

View Item