WELLYA, HERMAITI (2013) ANALISA PERBANDINGAN PENGELOLAAN BLM-PUAP YANG TELAH BERHASIL DAN BELUMBERHASIL DI KABUPATEN DHARMASRAYA (Studi Kasus: Gapoktan Dharmastani (Telah Berhasil) Dan Gapoktan Karya Lestari (Belum Berhasil)). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Fulltext)
1317.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (427kB) |
Abstract
Berdasarkan kebijakan teknis program PUAP, sebaran lokasi PUAP meliputi 33 provinsi, 379 kabupaten atau kota, 1.834 kecamatan miskin dan 10.524 desa miskin (Departemen Pertanian, 2008). Di Kabupaten Dharmasraya melalui program PUAP telah dialokasikan dana penguatan modal bagi tiap LKMA sebesar Rp. 100 juta, sehingga sampai tahun 2011 telah dialokasikan dana sebesar 5,1 Milyar untuk 51 LKM-A yang tersebar pada 11 kecamatan. Pada tahun 2008 dana PUAP dialokasikan pada 10 LKM-A, Tahun 2009 pada 15 LKM-A, dan tahun 2010 pada 14 LKM-A dan pada tahun 2011 sampai keadaan Desember tahun 2011 diluncurkan pada 12 LKM-A (total 51 LKM-A). Dari 51 LKM-A, 42 LKM-A telah melakukan akses permodalan pada petani, sementara LKM-A lainnya sedang persiapan pencairan dana dan pembenahan SDM (pengelola LKM-A). Dari modal 4,2 M yang telah disalurkan pada petani, hingga Desember 2011 telah berkembang menjadi Rp. 12. 421.415.849,- (Lampiran 3). Untuk membangun kemandirian gapoktan dalam pengelolaan dana PUAP pengurus gapoktan dan LKM-A didampingi oleh Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani atau PMT (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Dharmasraya, 2011). Di Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2011 telah dilakukan evaluasi Gapoktan PUAP diberbagai tingkat kinerja baik dalam kegiatan kelembagaan, pengelolaan keuangan, dan usaha agribisnis, sehingga dapat dilihat Gapoktan PUAP yang telah berhasil dan belum berhasil (Lampiran 1). Namun dari evaluasi yang telah dilakukan belum ada penetapan nilai minimal atau standar keberhasilan karena tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mencari Gapoktan terbaik, untuk itu penulis mencoba merumuskan nilai standar keberhasilan Gapoktan berdasarkan penilaian pada umumnya dengan menetapkan nilai kecil dari 51 (<51) Gapoktan dikatakan belum berhasil sedangkan nilai besar sama dari 51 (≥51) Gapoktan dikatakan berhasil. Gapoktan yang telah berhasil dinilai dari kinerjanya diharapkan dapat dijadikan sebagai motivasi bagi Gapoktan yang belum berhasil. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian mengenai perbandingan pengelolaan BLMPUAP antara gapoktan yang berhasil dalam mengelola BLM-PUAP dan gapoktan yang belum berhasil.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian |
Depositing User: | ms Meiriza Paramita |
Date Deposited: | 03 May 2016 02:52 |
Last Modified: | 03 May 2016 02:52 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6906 |
Actions (login required)
View Item |