Odeneira, Kitaen (2021) KAJIAN LITERATUR PENGARUH PAPARAN INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT TERHADAP HISTOPATOLOGI INSANG IKAN AIR TAWAR. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
bab 1.pdf - Published Version Download (132kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5)
bab 5.pdf - Published Version Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
dapus.pdf - Published Version Download (162kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
TA upload fix.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Organofosfat merupakan pestisida yang paling efektif memberantas hama dan mudah diperoleh di pasaran. Insektisida dapat masuk ke dalam perairan kemudian terserap oleh ikan dan menyebabkan histopatologi salah satunya pada insang. Insang adalah rute utama penetrasi racun pada ikan sehingga insang rentan mengalami perubahan dan kerusakan. Pada kajian ini dilakukan analisis pengaruh paparan insektisida organofosfat terhadap histopatologi insang ikan air tawar dengan variasi konsentrasi dan waktu paparan serta tingkat keparahannya berdasarkan literatur. Literatur berupa artikel yang terbit di jurnal internasional bereputasi dalam rentang tahun 2011 sampai 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa paparan insektisida organofosfat menyebabkan histopatologi terhadap ikan Mas berupa hiperplasia, fusi, hipertropi, talangiektasia, hemoragi, lifting epitel, aneurisma, penyumbatan darah dan nekrosis. Pada ikan Nila berupa edema, hiperplasia, fusi, talangiektasia, lifting epitel, penyumbatan darah dan nekrosis. Pada ikan Lele berupa edema, hiperplasia, fusi, hipertropi, lifting pada epitel serta penyumbatan darah. Histopatologi yang terjadi akan semakin parah seiring meningkatnya waktu paparan dan konsentrasi. Tingkat histopatologi tertinggi pada ikan Mas yaitu tingkat III akibat paparan diazinon 0,1 mg/l selama 14 hari, profenofos 47,46 μg/L selama 60 hari dan klorpirifos 100 μg/L selama14 hari. Tingkat histopatologi tertinggi pada ikan Nila yaitu tingkat III akibat paparan klorpirifos 15 dan 75 μg/L selama 14 hari. Tingkat histopatologi tertinggi pada ikan Lele yaitu tingkat II akibat paparan fenthion 8 mg/L selama 21 hari. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu melakukan bioremediasi untuk mengurangi residu organofosfat di perairan dan penggunaan pestisida organik sebagai pengganti organofosfat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr.Eng Shinta Silvia |
Uncontrolled Keywords: | Histopatologi, ikan air tawar, insang, organofosfat |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Lingkungan |
Depositing User: | s1 teknik lingkungan |
Date Deposited: | 02 Feb 2021 04:19 |
Last Modified: | 02 Feb 2021 04:19 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/69054 |
Actions (login required)
View Item |