DETEKSI BERAHI SAPI PESISIR PADA SISTEM PASTUR DENGAN PEMANFAATAN BULL MARKER DI BPTUHPT PADANG MANGATAS

I Gde, Eka Budhiyadnya (2021) DETEKSI BERAHI SAPI PESISIR PADA SISTEM PASTUR DENGAN PEMANFAATAN BULL MARKER DI BPTUHPT PADANG MANGATAS. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover and Abstract)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (528kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (441kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan dan Saran)
BAB 5 KEsimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (511kB) | Preview
[img] Text
Disertasi Lengkap Dr. Eka.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bull marker dengan libido tinggi mengawini betina tanpa terjadi kopulasi. Dilakukan dalam dua tahap menggunakan sapi Pesisir. Pada tahap I penentuan kriteria pejantan unggul dengan libido tinggi mengawini betina dan preputium direposisi untuk menghindari terjadinya kopulasi. Menggunakan sapi jantan 15 ekor dan betina 9 ekor dengan seleksi umur, tinggi, berat, Body Condition Score (BCS) dan penyakit reproduksi. Pemeriksaan kebutingan dan berahi betina. Pengukuran lingkar skrotum dan konsentrasi testosteron. Analisa data dengan Spearman’s correlation untuk melihat faktor yang mempengaruhi libido terhadap betina berahi dan menentukan kriteria sapi penantan unggul dengan libido tinggi mengawini betina. Keberhasilan preputium direposisi secara deskriptif. Tahap II uji kemampuan bull marker menandai betina berahi dan keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) menggunakan 1 ekor jantan libido terbaik pada penelitian tahap I dan betina 12 ekor. Pada sapi betina dilakukan seleksi umur, tinggi, berat, Body Condition Score (BCS) dan penyakit reproduksi. Selanjutnya sapi betina dilakukan perlakuan sinkronisasi berahi dengan PGF2α sebanyak 8 ekor sebagai sampel uji dan 4 ekor tidak disinkronisasi sebagai sampel kontrol. Analisa data secara deskriptif melihat persentase kemampuan bull marker dan persentase angka konsepsi atau Conception Rate (CR). Hasil penelitian tahap I menunjukkan tingkat libido jantan terhadap konsentrasi testosteron dan umur berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Tinggi, berat dan kualitas semen berpengaruh nyata (P<0,05). Faktor utama mempengaruhi libido adalah konsentrasi testosteron, diikuti umur, berat, kualitas semen dan tinggi. Kriteria sapi pejantan unggul dengan libido tertinggi bull marker sapi Pesisir pada umur 36 bulan, tinggi badan 133,5±17,8cm, berat badan 332,5±3,54kg, konsentrasi hormon testosteron 13,04±4,34ng/ml dan motilitas semen 65,00±7,07%. Preputium berhasil direposisi untuk mengalihkan penis saat ereksi kearah samping kiri. Pada penelitian tahap II menunjukkan hasil bull marker dapat mendeteksi betina berahi 100%, dengan Conception Rate (CR) 75%.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Zaituni Udin, M. Sc
Uncontrolled Keywords: bull marker, reposisi preputium, inseminasi buatan, conception rate bull marker, reposisi preputium, inseminasi buatan, conception rate
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: s3 Ilmu Peternakan
Date Deposited: 29 Jan 2021 01:27
Last Modified: 29 Jan 2021 01:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/68675

Actions (login required)

View Item View Item