Laurensia Nurul, Averina (2020) PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (STUDI DI KEPOLISIAN SEKTOR NANGGALO PADANG). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (278kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (175kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Tindak pidana pencurian termuat pada Pasal 363 KUHP dikenal dengan pencurian khusus atau pencurian dengan kualifikasi (gequalificeerde deifstal). Dalam lingkup wilayah hukum Polsek Nanggalo Padang jenis tindak pidana pencurian yang banyak terjadi adalah kasus pencurian dengan pemberatan. Kasus yang ditangani oleh Polsek Nanggalo pada tahun 2018-2020 berjumlah 374 kasus pencurian dengan pemberatan. Oleh sebab itu, perlu upaya dari penegak hukum terutama dari pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan guna menyelesaikan kasus tersebut. Permasalahan yang menjadi objek penelitian adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan penyidikan tindak pidana pencurian dengan pemberatan di Polsek Nanggalo Padang? 2. Apa saja hambatan dalam penyidikan tindak pidana pencurian dengan pemberatan di Polsek Nanggalo Padang? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis yaitu penelitian lapangan dengan melihat serta mengamati penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: pelaksanaan penyidikan di Polsek Nanggalo Padang terhadap tindak pidana pencurian dengan pemberatan berjalan dengan sistematis sebagaimana diatur dalam KUHAP dan penyidik berpedoman kepada Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2019 tentang Penyidikan. Hambatan yang ditemui yaitu kurangnya saksi, pelaku mangkir dari panggilan polisi dan identitas samaran, sulit menemukan barang bukti, barang hasil curian berpindah tangan, barang curian dijual jauh dari tkp, penyidik tidak bisa melakukan kegiatan secara daring, kurangnya personil unit reskrim polsek nanggalo, kurangnya sarana dan prasarana dalam penyidikan, masyarakat main hakim sendiri. Kata kunci: Penyidikan,Pencurian,Pemberatan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Fadillah Sabri, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 29 Jan 2021 03:44 |
Last Modified: | 29 Jan 2021 03:44 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/68489 |
Actions (login required)
View Item |