OPTIMASI EKSTRINSIK PARSIAL BAKTERI PROTEOTERMOFILIK ASAL SUMBER AIR PANAS SUNGAIMEDANG, KABUPATEN KERINCI, JAMBI

NASRAZUHDY, NASRAZUHDY (2013) OPTIMASI EKSTRINSIK PARSIAL BAKTERI PROTEOTERMOFILIK ASAL SUMBER AIR PANAS SUNGAIMEDANG, KABUPATEN KERINCI, JAMBI. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
591.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

Bakteri termofilik mampu hidup pada suhu tinggi disebabkan enzim-enzim dan protein yang hampir semuanya stabil terhadap panas dan tahan denaturasi sehingga mampu beradaptasi terhadap kondisi lingkungan ekstrim untuk hidup dan bertahan hidup dibandingkan bakteri yang bersifat mesofilik. Dewasa ini, Isolasian bakteri termofilik dari beberapa habitat telah dilakukan dengan tujuan penggunaan bakteri dan enzim yang dihasilkannya untuk diterapkan dalam bidang bioteknologi secara intensif. Mikroorganisme termofilik merupakan mikroorganisme yang tumbuh pada suhu optimum di atas 450C. Kebanyakan mikroorganisme termofilik memiliki suhu optimum di bawah 800C, mikroorganisme yang bersifat termofilik berasal dari kelompok archaea dan bakteri. Protease adalah enzim golongan hidrolase yang berperan dalam reaksi pemecahan ikatan peptida pada molekul protein. Protease banyak digunakan pada beberapa aplikasi industri seperti detergen, farmasi, penyamakan kulit, pengempukan daging, hidrolisat protein, dan proses pengolahan limbah industri. Pada saat ini, enzim yang stabil pada kondisi ekstrim, terutama pada suhu yang tinggi makin dicari khususnya protease yang banyak diminati oleh kalangan industri karena penerapannya yang begitu luas, pada suhu tinggi, resiko kontaminasi berkurang dan laju reaksi berjalan lebih cepat sehingga prosesnya dirasa makin efisien. Selain itu enzim yang tahan panas pada suhu tinggi telah menjadi pusat perhatian banyak peneliti karena struktur dan sifatnya yang unik produksi Enzim yang diproduksikan mempunyai aktivitas yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam aplikasinya, haruslah dilakukan optimasi terhadap mikroorganisme penghasil enzim tersebut. Optimasi ekstrinsik pada mikroorganisme dilakukan dengan merekayasa kondisi optimal bagi pertumbuhan mikroorganisme . Peningkatan enzim dengan melakukan rekayasa pada komposisi medium, pH medium, suhu, sumber karbon dan nitrogen 3 Agitasi merupakan faktor yang penting dalam penghasilan enzim, karena agitasi akan berpengaruh terhadap homogenitas nutrisi, kultur dan penyediaan oksigen pada medium. Produksi keratinase dari Bacillus lichemiformis KA-08 dengan agitasi 125 rpm memiliki aktivitas spesifik keratinase paling tinggi, yaitu 452 U/mg. Penambahan Agitasi 150 rpm pada produksi keratinase menyebabkan aktivitas keratinase rendah, hal ini disebabkan pada kondisi tersebut pada medium produksi lebih banyak terdapat buaih, sehingga bakteri tidak maksimum menghasilkan keratinase, buih yang ditimbulkan pada medium akibat agitasi yang tinggi dapat penurunan produk fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui kemampuan bakteri termofilik asal sumber air panas Sungai Medang, Kabupaten Kerinci Jambi dalam menghasilkan enzim protease. 2). Mengetahui pengaruh suhu inkubasi, pH medium dan agitasi terhadap produksi protease. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai Agustus 2012 di Laboratorium Riset Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Andalas, Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air panas, cawan petri, timbangan digital, Botol sampel steril, Kertas pH universal, Sentrifuse, Autoclave, Tabung eppendorf, Hot plate, Environmental inkubator, Beker glass, Jarum ose, Mikropipet, spektrofotometer UV-Vis, Haemositometer, Laminar air flow dan freezer. Metode Penelitian ini dilakukan di lapangan dan laboratorium dengan metode deskriptif dan eksperimental yang terdiri dari tiga tahap 1) Pengambilan sampel di sumber air panas Sungai Medang ,Kabupaten Kerinci Jambi.2) Isolasi dan penapisan bakteri penghasil protease termostabil. 3) Optimasi lingkungan ekstrinsik parsial bakteri penghasil protease termostabil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa Sebanyak 70 isolat bakteri termofilik, 39 isolat mengindikasikan bersifat proteolitik. Isolat MI.2.3 memiliki aktifitas spesifik tertinggi (1,87 U/mg) pada kondisi suhu inkubasi 60 oC, pH medium 7,5 dan agitasi 125 rpm.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 03 May 2016 02:28
Last Modified: 03 May 2016 02:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6844

Actions (login required)

View Item View Item