YUSUF, KURNIAWAN (2020) DINAMIKA FILM HOROR INDONESIA ERA REFORMASI 2001-2012. Diploma thesis, FAKULTAS ILMU BUDAYA.
|
Text
Cover Dan Abstrak.pdf - Published Version Download (178kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
BAB I.pdf - Published Version Download (373kB) | Preview |
|
|
Text (Kesimpulan)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (75kB) | Preview |
|
|
Text (dapus)
Daftar_Pustaka[1].pdf - Published Version Download (562kB) | Preview |
|
Text
sKRIPI FULL WATERMARK.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Dinamika Film Horor Era Reformasi 2001-2012”. Membahas mengenai perkembagan sejarah film Horor Indonesia pasca Orde Baru yaitu era Reformasi awal. Melihat perkembangan pasca kemunduruan industri perfilman Indonesia pada tahun 1990an akhir akibat krisis moneter, membuat budaya menonton film di bioskop menjadi menurun selain itu juga membuat banyak para pembuat film yang tutup rumah produksi, karena kekurangan dana dalam pembuatan film dan tidak ada pemasukan dari penonton film. Film bangkit kembali pada tahun 2000an dengan kemunculan film Jelangkung (2001) karya Rizal Mantovani dan Jose Poernomo. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah sosial budaya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah melalui empat tahap. Pertama adalah heuristik berupa pengumpuulan sumber baik data arsip atau data wawancara. Kedua adalah kritik sumber. Ketiga adalah interpretasi atau penafsiran. Langkah keempst adalah Historiografi atau penulisan sejarah, yaitu perkembangan dan perubahan narasi film horor Indonesia di era Reformasi awal mulai tahun 2001 sampai 2012. Film horor baru di era reformasi mengambil latar perkotaan (urban) dan memakai tokph-tokoh mahasiswa atau profesional muda dengan paras yang kian menawan. Horor lama memakai legenda atau cerita rakyat setempat (lokal), maka dalam horor baru sosok hantu tampil dalam teror psikologis pada penonton. Dalam film horor baru hampir seluruh kejadian berlangsung dalam ruang sehari-hari serta menjadi bagian kepercayaan (legenda) masyarkat kota, maka dari itu disebut mitos urban legend. Jelangkung menandai kebangkitan film horor sejak reformasi. Gambar-gambar dalam film ini diambil dengan gaya video music television yang telah diakrabi oleh sang sutradara maupun penonton. Film horor Indonesia barangkali menjadi eksemplar yang menarik seputar pergulatan antara “tradisi” dan “modernitas” atau antara “rasionalitas” dan “irrasionalitas”. Menariknya, kepercayaan terhadap hal-hal mistik justru tetap tumbuh dalam masyarakat kota yang dianggap modern dan rasional
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Witrianto, S.S., M.Hum., M.Si |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JQ Political institutions Asia N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 22 Jan 2021 02:29 |
Last Modified: | 22 Jan 2021 02:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/68031 |
Actions (login required)
View Item |