PENGGUNAAN GAS ARGON SEBAGAI PELINDUNG PADA PROSES FREE VACUUM DIFFUSION BONDING AA5052 DENGAN C10100

FEBRIYANDI, FEBRIYANDI (2013) PENGGUNAAN GAS ARGON SEBAGAI PELINDUNG PADA PROSES FREE VACUUM DIFFUSION BONDING AA5052 DENGAN C10100. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
2643.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Penyambungan dua material logam secara permanen biasanya dilakukan dengan cara pengelasan fusi. Sebagian kecil dari kedua logam dicairkan dan disatukan sehingga terbentuk sambungan saat pembekuan kedua logam tersebut. Pencairan sebagian logam ini akan berakibat terjadi perubahan struktur mikro dari logam yang disambung baik pada bagian yang mencair ataupun pada sisi didekatnya (HAZ). Disamping itu, secara makro akan terjadi perubahan dimensi dan distorsi akibat panas pengelasan yang digunakan. Untuk dua material logam yang memiliki perbedaan sifat fisik seperti temperatur leleh dan koefisien ekspansi termal yang berbeda jauh, pengelasan fusi ini akan sangat sulit dilakukan untuk penyambungan logam-logam tersebut. Diffusion bonding merupakan alternatif untuk menyambung kedua material tersebut secara padat (Solid state welding) Diffusion bonding bisa dilakukan di ruangan vakum atau tanpa vakum. Difusi di ruangan vakum dengan temperatur tertentu dan dengan menekan kedua logam sehingga berkontak sesamanya, bertujuan untuk menekan pertumbuhan oksida di antara kedua logam yang disambung. Dengan menekan pertumbuhan oksida, proses difusi bisa berlangsung lebih baik antar logam. Ruang tungku yang terkondisi ini bisa digantikan dengan tungku komersil menggunakan gas pelindung argon. Namun, laju pemberian gas argon yang optimal terhadap kualitas sambungan perlu diketahui. Pada penelitian ini, gas argon 3 L/min dan 5 L/min telah digunakan selama proses difusi berlangsung. Sebagai pembanding, proses difusi tanpa gas pelindung juga telah digunakan. Preparasi permukaan sambungan dilakukan dengan mengunakan mesin poles dan alumina terlarut dalam air. Proses difusi dilakukan dengan tungku perlakuaan panas induksi skala laboratorium. Kekuatan sambungan telah dievaluasi menggunakan uji geser menggunakan Universal Testing Machine. Pengamatan struktur mikro sambungan dan migrasi atom-atom telah diamati dengan mikroskop optik dan energy dispersive spectroscopy (EDS) yang terpasang pada scanning electron microscope (SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan geser sambungan tertinggi diperoleh pada penggunaan gas argon dengan laju tertinggi (5 L/min). Tidak ada perbedaan yang mencolok antara interlayer yang terbentuk pada sambungan dengan pelindung gas argon atau tanpa pelindung. Perbedaan nilai kekuatan geser sambungan diprediksi disebabkan oleh konsentrasi atom-atom tembaga yang bermigrasi melewati permukaan kedua logam menuju aluminium sehingga mempengaruhi besarnya tegangan geser yang diperoleh saat uji geser. Keywords: Diffusion bonding, gas argon, kekuatan geser, migrasi atom.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Mesin
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 03 May 2016 04:11
Last Modified: 03 May 2016 04:11
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6798

Actions (login required)

View Item View Item