Gambaran Histopatologi organ hepar mencit Mus musculus Balb/C yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei setelah diimunisasi dengan ekstrak kelenjar ludah Anopheles sundaicus

Hanifah, Putri Dwiridal (2020) Gambaran Histopatologi organ hepar mencit Mus musculus Balb/C yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei setelah diimunisasi dengan ekstrak kelenjar ludah Anopheles sundaicus. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (356kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (228kB)
[img] Text (BAB 6 Penutup)
BAB 6 PENUTUP.pdf - Published Version

Download (189kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (228kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (17MB)

Abstract

Hepar kelenjar terbesar didalam tubuh manusia memiliki peran penting, salah satunya sebagai tempat siklus hidup parasit malaria, juga sebagai tempat respon imun host. Parasit penyebab malaria tertinggi dan menyebabkan kematian di Indonesia adalah Plasmodium falciparum. Penelitian ini menggunakan Plasmodium berghei yang memiliki siklus hidup, morfologi serta genom yang mirip dengan P. falciparum, sehingga sering dianalogkan dengan infeksi yang disebabkan oleh P. falciparum, namun memiliki habitat di hepar mencit. Penelitian ini juga menggunakan hepar dari mencit Mus musculus Balb/C sebagai hewan coba, untuk melihat kerusakan pada hepar mencit yang diinfeksi dengan P. berghei yang telah diimunisasi sebelumnya dengan ekstrak kelenjar ludah An. sundaicus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, dari bulan Mei 2020 hingga September 2020. Metode penlitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian 18 preparat dengan masing-masing perlakuan 6 preparat. Penghitungan jumlah sel hepatosit dengan aplikasi Image J dan dihitung persentase kerusakan degan rumus oleh Baldatina (2008). Hasil penelitian menunjukan persentase kerusakan sel hepatosit pada mencit dengan kelompok kontrol sebesar 96,27%, ekstrak pellet 88,88% dan ekstrak supernatan 85,93%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, persentase kerusakan sel hepatosit tertinggi terdapat pada mencit dari kelompok kontrol dan persentase kerusakan terendah pada mencit dari kelompok ekstrak supernatan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Adrial, M.Kes
Uncontrolled Keywords: Hepar, Malaria, P. berghei, An. sundaicus, Kelompok kontrol, Kelompok supernatan
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 16 Dec 2020 04:01
Last Modified: 16 Dec 2020 04:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/66804

Actions (login required)

View Item View Item