PENGARUH PENGGUNAAN KEMOTERAPI CISPLATIN-DOCETAXEL DAN CISPLATIN-5FU TERHADAP KREATININ KLIRENS PASIEN KANKER NASOFARING DI RS KANKER DHARMAIS JAKARTA

AULIA, PURNAMA SARI (2012) PENGARUH PENGGUNAAN KEMOTERAPI CISPLATIN-DOCETAXEL DAN CISPLATIN-5FU TERHADAP KREATININ KLIRENS PASIEN KANKER NASOFARING DI RS KANKER DHARMAIS JAKARTA. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Fulltext) 1253.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Kombinasi kemoterapi biasa digunakan untuk pengobatan kanker dengan tujuan mempercepat proses penghancuran sel kanker (Burger et.al, 2010). Penggunaan cisplatin dalam bentuk kombinasi ini bisa meningkatkan resiko nefrotoksik dan terjadi peningkatan level kreatinin serum setelah pemberian kombinasi cisplatin. Efek nefrotoksik biasanya muncul pada siklus terapi ke 3-4 dengan dosis akumulasi 200-300mg. Resiko ini akan meningkat pada pemberian kombinasi berturut-turut dengan 5-FU, docetaxel, paclitaxel, diikuti irinotecan dan capecitabine (Moon et.al, 2011). Berdasarkan observasi lapangan, setelah menjalani kemoterapi dengan cisplatin terjadi peningkatan nilai serum kreatinin pasien. Cisplatin juga banyak digunakan dalam bentuk kombinasi dengan 5-FU dan docetaxel. Karena itu, penggunaan kombinasi cisplatin-docetaxel dan cisplatin-5FU harus dipantau karena berpotensi mengakibatkan penurunan nilai Klirens kreatinin pasien yang merupakan salah satu parameter fungsi ginjal seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pengaruh penggunaaan kombinasi cisplatin-docetaxel dengan kombinasi cisplatin-5FU terhadap nilai penurunan Klirens kreatinin yang bermanfaat dalam pertimbangan pemilihan kombinasi kemoterapi dengan cisplatin pada pasien kanker nasofaring.

Actions (login required)

View Item