Deta, Laura Sari (2020) Penggunaan Pronomina Persona Bahasa Jepang Ditinjau Dari Segi Gender dalam Anime Violet Evergarden Karya Haruka Fujita Kajian Sosiolinguistik. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (221kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (288kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV Penutup)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full)
SKRIPSI FULL Deta Laura Sari.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pada penelitian ini dibahas mengenai penggunaan pronomina persona pertama dan kedua Bahasa Jepang yang ditinjau dari segi gender dalam anime Violet Evergarden episode 1-10 karya Haruka Fujita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pronomina persona pertama dan kedua Bahasa Jepang beserta penggunaannya jika ditinjau dari gender dalam anime. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam pengumpulan data digunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Metode untuk menganalisis data digunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu, kemudian dalam penyajian analisis data digunakan metode informal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dari Tsujimura (1996) dan Toguji (2009). Hasil penelitian diperoleh bahwa pada anime Violet Evergarden episode 1-10 pada umumnya menggunakan pronomina persona pertama dan kedua yang dipengaruhi oleh gender, yaitu maskulinitas dan femininitas. Dalam hal ini, terdapat pria dan wanita yang berbicara feminim dan maskulin. Bentuk pronomina persona pertama dan kedua digunakan dalam situasi tidak formal yang menimbulkan maskulinitas, yaitu watakushi, ore, boku, kimi, kisama, dan omae. Faktor yang mempengaruhinya yaitu informasi-sentris, penggunaan bahasa tidak formal, berprilaku tidak formal, dan tidak memiliki perasaan sosial. Kemudian, bentuk pronomina persona pertama dan kedua digunakan dalam situasi tidak formal yang dapat menimbulkan femininitas, yaitu watashi, dan anata. Faktor yang mempengaruhi yaitu memiliki perasaan sosial, berprilaku sopan, dan menggunakan bahasa formal. Sementara itu, terdapat penggunaan pronomina persona pertama dan kedua yang bersifat netral yaitu watakushi, watashi, anata digunakan dalam situasi formal, dan anta digunakan dalam situasi formal maupun tidak formal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Rina Yuniastuti,s.s., M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | pronomina persona pertama,pronomina persona kedua, gender, anime Violet Evergarden, sosiolinguistik |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Jepang |
Depositing User: | s1 sastra jepang |
Date Deposited: | 27 Nov 2020 08:47 |
Last Modified: | 27 Nov 2020 08:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/65809 |
Actions (login required)
View Item |