Tiara, Madhani (2020) Pengaruh Penambahan Bubur Kolang-Kaling Sebagai Pengental Terhadap Karakteristik dan Umur Simpan Selai Alpukat (Persea americana, Mill). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (185kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (103kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Penutup)
BAB V.pdf - Published Version Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (200kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubur kolang-kaling terhadap karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, dan organoleptik selai alpukat dan untuk mendapatkan tingkat penamabahan bubur kolang-kaling terbaik senagai pengental terhadap selai alpukat yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa secara statistik dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Perlakuan pada penelitian ini adalah tingkat penambahan bubur kolang-kaling pada konsentrasi 5, 10, 15, 20, dan 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penamabahan bubur kolang-kaling berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, aktivitas air (aw), nilai pH, serat kasar, total padatan terlarut, kadar gula total, aktivitas antioksidan, total asam, aroma, tekstur, rasa dan warna, tetapi tidak berpengaruh terhadap analisis fisik warna selai. Penambahan bubur kolang-kaling 15% merupakan perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik dengan karakteristik kadar air 27,37%, kadar abu 0,18%, aktivitas air (aw) 0,82, nilai pH 3,46, serat kasar 0,18%, total padatan terlarut 50,90%, aktivitas antioksidan 26,42%, kadar gula total 21,13%, kadar lemak 1,63%, serat pangan 6,15%, total asam 0,49%, angka lempeng total 3,9 x 102 cfu/ml. Selama penyimpanan selai alpukat terjadi peningkatan kadar air, pH, aktifitas air (aw), dan pertumbuhan kapang. Batas layak konsumsi selai alpukat adalah selama 20 hari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir. Novelina, MS |
Uncontrolled Keywords: | selai, alpukat, kolang-kaling, penyimpanan |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | s1 tekhasilpertanian fateta |
Date Deposited: | 27 Nov 2020 03:29 |
Last Modified: | 27 Nov 2020 04:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/65694 |
Actions (login required)
View Item |