EFEKTIFITAS RHIZOBAKTERI ASAL PULAU SUMATERA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Rover, Rover (2020) EFEKTIFITAS RHIZOBAKTERI ASAL PULAU SUMATERA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.). S3 thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (468kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (278kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Penutup / Kesimpulan)
Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (396kB) | Preview
[img] Text (Disertasi Full Text)
Disertasi Rover.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian tentang “Efektifitas Rhizobakteri Asal Pulau Sumatera Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)” telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2016 sampai Agustus 2019. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap. Tahap I eksplorasi dan karakterisasi fisiologi isolat rhizobakteri penghasil PGPR yang potensial pada bibit kelapa sawit di pre nursery, dan Tahap II berupa Karakterisasi isolat terpilih dan respon fisiologis bibit kelapa sawit di main nursery yang diintroduksi dengan PGPR terpilih, di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Tanah, serta penelitian lapangan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang dan prenursery di penangkar benih Lubuk Minturun Padang, kemudian tahap mainursery di Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan penelitian adalah 1) Mendapatkan isolat rhizobakteri penghasil PGPR yang mampu meningkatkan pertumbuhan kelapa sawit. 2) Mengetahui kemampuan rhizobakteri untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit. 3) Mendapatkan rhizobakteri perakaran kelapa sawit dalam meningkatkan hara tanah, serapan hara, menghasilkan fitohormon dan 4) Untuk mendapatkan jenis PGPR yang efektif pada kelapa sawit. Penelitian Tahap I. Perlakuannya adalah rhizobakteri hasil isolasi dari masing-masing lokasi, pemakaian isolat dari lokasi yang berbeda akan dilakukan percobaan secara paralel menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan tersebut adalah jenis rhizobakteri yang berasal dari 4 propinsi pada setiap percobaan terdapat 20 tanaman. Penelitian tahap II. Perlakuannya adalah rhizobakteri Hasil isolat dan bibit terpilih pada tahap I akan digunakan pada pengujian tahap II menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) kedua data penelitian tahap I dan II dianalisis menggunakan program DSAASTAT ver1.101. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%, apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNJ) pada taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1).Hasil karakterisasi morfologi dan fisiologi asal Pulau Sumatera didapatkan 204 isolat rhizobakteri terpilih, dan hasil uji inplanta di pre nursery didapatkan 24 isolat terpilih yaitu 11 isolat provinsi Riau, 3 isolat Sumatera Utara, 7 isolat Sumatera Barat dan 3 isolat Jambi. 2).Rhizobakteri asal Pulau Sumatera efektif dalam memacu pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery, dengan kemampuan memproduksi fitohormon IAA sebesar 0,40-0,81 ppm, meningkatkan N-total tanah sekitar 0,015-0,051% dan meningkatkan P-tersedia tanah sebesar 12,80-28,04 ppm. 3). Rhizobakteri asal Pulau Sumatera sehingga dapat meningkatkan bobot segar total bibit kelapa sawit dengan efektifitas sekitar 94,97-151,97%, bobot kering tanaman total dengan efektifitas sekitar 131,80-199,81%, bobot segar akar dengan efektifitas sekitar 20,11-133,79%, dan bobot kering akar dengan efektifitas 26,83-145,73%. 4). Didapatkan 7 rhizobakteri terpilih yang tidak patogen terhadap manusia serta efektif sebagai PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yaitu RK.RZ.4 (Bacillus cereus strain CCM 2010), RK.RZ.5 (Bacillus wiedmannii strain FSL W8-0169), SU.RZ.2 (Bacillus paramycoides strain MCCC 1A04098), SU.E.8 (Bacillus pacificus strain MCCC 1A06182), SU.E.14 (Bacillus cereus strain NBRC 15305), SBS1.E.18 (Bacillus cereus ATCC 14579) dan JT.E.6 (Bacillus cereus strain IAM 12605). 5).Rhizobakteri terbaik penghasil PGPR yang mampu memproduksi IAA, memfiksasi N, melarutkan P dan efektif dalam meningkatkan bobot segar dan kering tanaman terdapat pada rhizobakteri asal Sumatera Barat (SBS1.E.18) Bacillus cereus ATCC 14579. Kata Kunci : Kelapa Sawit, PGPR, Rhizobakteri, rhizosfer, endofit THE EFFECTIVENESS OF RHIZOBAKTERI FROM SUMATRA ISLAND TO INCREASE THE GROWTH OF OIL PALM (Elaeis guineensis Jacq.) By: Rover (1331611003) (Under the guidance of Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP. Dr. Yulmira Yanti, MP dan Prof. Dr. Ir Auzar Syarif, MS) ABSTRACT Research on "The Effectiveness of Rhizobacteria from Sumatra Island to Increase Growth of Oil Palm Plants (Elaeis guineensis Jacq.)" was conducted from August 2016 to August 2019. This research consists of 2 stages. Phase I is exploration Characterization of potential PGPR-producing rhizobacterial isolates in oil palm seedlings in the pre-nursery, and Phase II in the form of characterization of selected isolates and physiological responses of oil palm seeds in the main nursery introduced to selected PGPR, in the Microbiology Laboratory of the Department of Plant Pests and Diseases, Soil Laboratory. Field research in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Andalas University, Padang and prenursery stage at the seed breeder of Lubuk Minturun Padang, then the mainursery stage in Kuantan Singingi Regency. The objectives of the study were 1) to obtain PGPR-producing rhizobacteria isolates which were able to increase the growth of oil palm. 2) Knowing the ability of rhizobacteria to increase the growth of oil palm seedlings. 3) Obtaining oil palm root rhizobacteria in increasing soil nutrients, nutrient uptake, producing phytohormones and 4) To get an effective type of PGPR in oil palm. Research Phase I. The treatment is rhizobacteria isolated from each location, the use of isolates from different locations will be carried out parallel experiments using a completely randomized design (CRD). These treatments were rhizobacteria from 4 provinces. In each experiment there were 20 plants. Phase II research. The treatment is rhizobacteria.The results of the selected isolates and seeds in stage I will be used in phase II testing using a Randomized Block Design (RBD), both research data for stages I and II are analyzed using the DSAASTAT ver 1.101 program. The data obtained were then analyzed using the F test at the 5% level, if the F count is greater than the F table then it is followed by further testing the Least Significant Difference (LSD) at the 5% level. Based on the research that has been done, it can be concluded that 1) The results of morphological and physiological characterization from Sumatra Island obtained 204 selected rhizobacterial isolates, and the results of the inplanta test in the pre-nursery obtained 24 selected isolates, namely 11 isolates Riau province, 3 North Sumatra isolates, 7 West Sumatra isolates and 3 Jambi isolates. 2) Rhizobacteria from Sumatra Island are effective in spurring the growth of oil palm seedlings in the main nursery, with the ability to produce IAA phytohormones of 0.40-0.81 ppm, increasing soil N-total by 0.015-0.051% and increasing soil P-available by 12.80 -28.04 ppm. 3) Rhizobakteri asal Pulau Sumatera sehingga dapat meningkatkan bobot segar total bibit kelapa sawit dengan efektifitas sekitar 94,97-151,97%, bobot kering tanaman total dengan efektifitas sekitar 131,80-199,81%, bobot segar akar dengan efektifitas sekitar 20,11-133,79%, dan bobot kering akar dengan efektifitas 26,83-145,73%. 4) There were 7 selected rhizobacteria that were not pathogenic to humans and were effective as PGPR in increasing the growth of oil palm seedlings, namely RK.RZ.4 (Bacillus cereus strain CCM 2010), RK.RZ.5 (Bacillus wiedmannii strain FSL W8-0169), SU. RZ.2 (Bacillus paramycoides strain MCCC 1A04098), SU.E.8 (Bacillus pacificus strain MCCC 1A06182), SU.E.14 (Bacillus cereus strain NBRC 15305), SBS1.E.18 (Bacillus cereus ATCC 14579) and JT .E.6 (Bacillus cereus strain IAM 12605). 5) The best PGPR-producing rhizobacteria that are able to produce IAA, fix N, dissolve P and are effective in increasing plant fresh and dry weight are found in rhizobacteria from West Sumatra (SBS1.E.18) Bacillus cereus ATCC 14579. Keywords: Oil palm, PGPR, Rhizobacteria, rhizosphere, endophyte

Item Type: Thesis (S3)
Supervisors: Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, MP.; Dr. Yulmira Yanti, MP; Prof. Dr. Ir Auzar Syarif, MS
Uncontrolled Keywords: elapa Sawit; PGPR; Rhizobakteri; rhizosfer; endofit; Bacillu;
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pascasarjana (S3)
Depositing User: S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Date Deposited: 17 Jan 2022 03:08
Last Modified: 15 Oct 2024 01:49
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/65677

Actions (login required)

View Item View Item