Kemampuan Reseptif dan Ekspresif Anak Bilingual Penyandang ASD (Autism Spectrum Disorder): Studi Kasus Anak ADHD di SDS Permata Ananda Bekasi

Tia, Marita (2020) Kemampuan Reseptif dan Ekspresif Anak Bilingual Penyandang ASD (Autism Spectrum Disorder): Studi Kasus Anak ADHD di SDS Permata Ananda Bekasi. Masters thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (84kB) | Preview
Preview	Text (Bab I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (117kB) | Preview
Preview	Text (Bab 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (39kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (182kB) | Preview
	Text (Full Text) fulltext thesis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan reseptif dan ekspresif yang dimiliki oleh anak penyandang ASD (Autism Spectrum Disorder) dengan tipe ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder) berinisial T yang mampu berkomunikasi dengan dua bahasa atau bilingual di SDS Permata Ananda di Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan subjek tunggal, T, yang merupakan penyandang ASD/ADHD. Anak penyandang ASD (dalam hal ini ADHD) dikenal memiliki beberapa hambatan perkembangan salah satunya hambatan berbahasa dikarenakan kesulitan dalam berinteraksi. Dalam penelitian ini dilihat bagaimana kemampuan reseptif dan ekspresif subjek dalam interaksi baik menggunakan B1 maupun B2. Peneliti melakukan observasi alami menggunakan metode simak libat cakap (SLB) yang mana peneliti terlibat secara langsung dalam interaksi dengan subjek. Bahasa yang digunakan dalam interaksi adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama (B1) subjek dan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (B2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek memiliki kemampuan reseptif dan ekspresif dalam menerima dan menghasilkan ujaran baik dalam B1 maupun B2. Kemampuan reseptif dan ekspresif subjek dalam B1 dapat dilihat dari bagaimana subjek mampu memahami makna dan maksud ujaran lawan tuturnya dan kemudian memberikan respon berupa ujaran yang sesuai dengan konteks terhadap ujaran lawan tutur tersebut. Demikian juga dengan kemampuan reseptif dan ekspresif subjek dalam B2, subjek mampu memahami makna ujaran lawan tutur dalam B2 dan menghasilkan respon dengan menggunakan B2 sesuai dengan konteks ujaran lawan tuturnya. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa subjek mampu menggunakan dua bahasa secara reseptif dan ekspresif. Penemuan tersebut membuktikan bahwa dengan mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin, hambatan interaksi tidak menjadi penghalang dalam penguasaan bahasa

Actions (login required)

View Item