Rahma, Triani (2020) GAMBARAN DERAJAT KEPARAHAN SINDROMA DISPEPSIA PADA PASIEN ARTRITIS YANG MEMILIKI VARIASI GEN CYP2C9 YANG MENGGUNAKAN OAINS BERETNIS MINANGKABAU. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version Download (411kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (406kB) | Preview |
|
|
Text (PENUTUP)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (392kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version Download (553kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
tugas akhir full rahma triani.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Penyakit sendi di Sumatera Barat masuk kedalam 10 penyakit terbanyak. Setiap tahun, 5-10% dari semua obat yang diresepkan adalah OAINS.CYP2C9 berperan dalam metabolisme lebih dari 15% obat termasuk OAINS. Mutasi sering terjadi pada gen CYP2C9, sehingga menyebabkan aktivitas enzim menurun yang berpengaruh terhadap efikasi obat. CYP2C9 memiliki lebih dari 50 variasi yang mengalami penurunan aktivitas enzim, diantaranya CYP2C9*3(rs1057910)dan CYP2C9*2(rs1799853). Salah satu efek samping OAINS yang disebabkan oleh menurunnya aktivitas enzim ini yaitu gangguan saluran cerna berupa sindroma dispepsia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total samplingdengan jumlah sampel 47 orang. Pengumpulan data menggunakan instrument pedoman skor dispepsia untuk menilai derajat sindroma dispepsia. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan analisis. Hasil: Didapatkan 5 orang memiliki variasi gen CYP2C9*3 dan 1 orang memiliki variasi gen CYP2C9*2. Seluruh pasien mutasi berjenis kelamin perempuan dengan usia mulai dari 37 sampai 69 tahun. Pasien yang mengalami mutasi menggunakan Natrium Diklofenak dosis 25mg.Semua pasien mutasi tercatat sudah menggunakan OAINS dengan waktu yang beragam selama 1 tahun sampai 11 tahun. Didapatkan gambaran derajat keparahan dispepsia pada pasien yang memiliki variasi gen CYP2C9*3 yaitu 3 orang derajat berat dan 2 orang derajat sedang, sedangkan variasi CYP2C9*2 yaitu 1 orang derajat berat. Kesimpulan: Gambaran derajat keparahan dispepsia pada pasien yang mengalami mutasi gen CYP2C9 adalah derajat berat-sedang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Yusticia Katar, Apt |
Uncontrolled Keywords: | CYP2C9, rs1057910, rs1799853, OAINS, derajat keparahan dispepsia |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 20 Nov 2020 03:22 |
Last Modified: | 20 Nov 2020 03:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/64890 |
Actions (login required)
View Item |