ANALISIS PENGARUH EL NINO SOUTHERN OSCILATION (ENSO) TERHADAP CURAH HUJAN DI KOTO TABANG SUMATERA BARAT

Triana, Vitri (2016) ANALISIS PENGARUH EL NINO SOUTHERN OSCILATION (ENSO) TERHADAP CURAH HUJAN DI KOTO TABANG SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi full text)
201409161440th_triana vitri.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Curah hujan merupakan parameter yang tingkat variabilitasnya tinggi baik terhadap lokasi maupun waktu yang disebabkan oleh faktor lokal maupun global. Variasi curah hujan tersebut akan mempengaruhi bidang-bidang yang berhubungan dengan penggunaan data curah hujan. Di dalam tugas akhir ini diteliti pengaruh El Nino Southern Oscillation (ENSO) terhadap curah hujan di Koto Tabang, Sumatera Barat. Data curah hujan selama 11 tahun (2002-2012) yang terekam oleh Optical Rain Gauge (ORG) digunakan untuk melihat variasi tahunan, bulanan, diurnal curah hujan, yang kemudian dibandingkan dengan model ITU-R. Pengaruh ENSO terlihat jelas pada variasi hujan bulanan dimana ENSO menyebabkan curah hujan di Koto Tabang memiliki dua puncak yaitu pada Oktober-November dan Maret-Mei. Selain itu juga teramati bahwa rata-rata intensitas curah hujan pada fasa El Nino kuat lebih tinggi dari fasa ENSO yang lain. Lebih dari 70% dari total curah hujan yang terjadi di Koto Tabang berasal dari hujan siang, sore dan malam hari (12-24) dengan puncak curah hujan pada jam 16-17 WIB. Perubahan pola variasi diurnal atau variasi harian (misalnya puncak hujan) di setiap fasa ENSO tidak terlihat dengan signifikan. Secara keseluruhan nilai intensitas curah hujan dari hasil pengamatan untuk persentase <0,01 % lebih kecil dari model ITU-R. Kesesuaian antara hasil pengamatan dan model ITU-R terlihat hanya pada fasa La Nina kuat. Untuk fasa El Nino dengan curah hujan yang kecil dari kondisi normal, perbedaan menjadi lebih besar dan terlihat jelas untuk persentase <1%. Variasi diurnal atau variasi harian mempengaruhi akurasi model ITU-R. Untuk hujan yang terjadi dari jam 00 hingga jam 12 WIB, ITU-R memberikan intensitas curah hujan yang jauh lebih besar dari hasil pengamatan dan hal ini terlihat untuk semua persentase waktu. Kondisi sebaliknya terjadi untuk hujan yang terjadi dari jam 12 hingga jam 18, dimana model ITU-R memberikan intensitas curah hujan yang jauh lebih kecil dari hasil pengamatan. Kata kunci: Variasi diurnal, El Nino Southern Oscilation (ENSO), ORG, ITU-R

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 30 Apr 2016 08:51
Last Modified: 30 Apr 2016 08:51
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6452

Actions (login required)

View Item View Item