Kolaborasi Stakeholders dalam Mengatasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kota Padang

Mutiara, Syani (2020) Kolaborasi Stakeholders dalam Mengatasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) 1. COVER.pdf - Published Version Download (47kB) | Preview
Preview	Text (Pendahuluan) 2. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (228kB) | Preview
Preview	Text (Penutup) 3. BAB VI PENUTUP.pdf - Published Version Download (39kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) 4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (57kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) 5. SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Berdasarkan data dalam beberapa tahun terakhir angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Padang selalu meningkat. Hal ini membuat Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang selaku leading sector membentuk tim P2TP2A Kota Padang melalui SK Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Padang Nomor 29 Tahun 2019 yang beranggotakan stakeholders dari unsur pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat dalam melakukan upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kolaborasi stakeholders dalam mengatasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan teori faktor pendukung keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Edward Deseve. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber. Pemilihan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi stakeholders dalam mengatasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Padang telah berjalan dengan cukup baik yang terwujud melalui struktur jaringan stakeholders yang setara dalam kewajiban, saling percaya antar stakeholders dalam upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kolaborasi ini juga memiliki tata kelola yang baik, dan didasarkan pada standar operasional prosedur yang jelas. Peran pemimpin yang menyatukan stakeholders sehingga anggota memiliki pembagian tugas yang jelas. Adanya berbagi informasi antar anggota maupun kepada publik. Namun, secara umum belum terlihatnya komitmen anggota pada saat evaluasi. Serta adanya keterbatasan anggaran untuk visum korban dan pemberdayaan, belum adanya sarana rumah aman yang representatif dan kurangnya SDM dalam penjemputan korban ke lapangan jika banyak kasus yang terjadi.

Actions (login required)

View Item