FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEDIAAN TES DIAGNOSIS HIV PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) DI KOTA PADANG TAHUN 2020

Jenny, Fahlevi (2020) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEDIAAN TES DIAGNOSIS HIV PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) DI KOTA PADANG TAHUN 2020. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover and Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 6 Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version

Download (48kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (191kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Tujuan Sumatera Barat memiliki angka insiden HIV yang dalam tiga tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 kasus HIV di Sumatera Barat mencapai 566 kasus dan Kota Padang merupakan kota dengan kasus HIV tertinggi. Dinas Kesehatan Kota Padang menemukan 252 kasus HIV pada tahun 2019 yang penyebab penularannya didominasi oleh perilaku hubungan seks Lelaki Seks Lelaki (LSL). Tes Diagnosis HIV merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesediaan untuk tes diagnosis HIV pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Kota Padang tahun 2020. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan mulai dari Desember 2019 hingga Maret 2020. Populasi pada penelitian ini adalah LSL di Kota Padang yang belum maupun yang telah melakukan tes diagnosis HIV dengan sampel sebanyak 63 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling dengan tipe simple random sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui angket. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05) dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kerentanan tertular HIV/ AIDS (p=0,012; POR=4,58), persepsi hambatan melakukan tes diagnosis HIV (p=0,008; POR=5,14), dan isyarat untuk bertindak melakukan tes diagnosis HIV (p=0,015; POR=4,06) memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kesediaan tes diagnosis HIV. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh dengan kesediaan untuk tes diagnosis HIV adalah persepsi hambatan melakukan tes diagnosis HIV (POR=6,702). Kesimpulan Persepsi kerentanan tertular HIV, persepsi hambatan melakukan tes diagnosis HIV dan isyarat untuk bertindak melakukan tes diagnosis HIV merupakan faktor yang berhubungan dengan kesediaan untuk tes diagnosis HIV. Sedangkan faktor yang paling berhubungan di antara faktor lainnya adalah persepsi hambatan melakukan tes diagnosis HIV. LSL di Kota Padang diharapkan dapat mengikuti penyuluhan secara rutin yang diadakan oleh KPA dan petugas kesehatan sehingga dapat meningkatkan persepsi untuk melakukan pemeriksaan tes HIV secara berkala dan menanggulangi rasa takut serta stigma negatif pada masyarakat Daftar Pustaka : 43 (1954-2019

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Vivi Triana, SKM, MPH
Uncontrolled Keywords: HIV, kesediaan tes diagnosis HIV, Health Belief Model, LSL
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 04 Nov 2020 07:37
Last Modified: 04 Nov 2020 07:37
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/63790

Actions (login required)

View Item View Item