CARA ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI UMUR LELAH KARENA BEBAN ACAK SECARA NUMERIK

TOTO, FERNANDO (2020) CARA ALTERNATIF DALAM MEMPREDIKSI UMUR LELAH KARENA BEBAN ACAK SECARA NUMERIK. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text
Cover dan Abstrak.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 5)
Bab 5.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full text)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Turbin angin beroperasi dikondisi kecepatan angin tidak konstan dengan kemungkinan membawa partikel kasar (seperti : kerikil) yang menyebabkan keretakan pada sudu turbin angin, hal ini menyebabkan terjadinya fenomena retak lelah pada sudu dan meningkatkan kemungkinan sudu untuk patah seketika selama beroperasi. Untuk mengetahui kapan sudu harus diganti dapat digunakan perawatan berkala yang berprinsip memeriksa keadaan sudu tersebut apakah aman sampai jadwal perawatan selanjutnya. Ada sebuah metode dalam memprediksi umur lelah pada komponen retak di bawah beban acak, yaitu metode model RMS, yang menggunakan prinsip hukum Paris. Metode tersebut tidak bisa menjelaskan penjalaran retak selama pembebanan karena menggunakan beban root mean square dari beban acaknya, untuk itu dibuat sebuah cara alternatif yang menjelaskan pejalaran retak selama beroperasi dengan harapan akan meningkatkan akurasi prediksi umur lelah pada komponen retak dan dinamakan metode retak kumulatif. Untuk mendapatkan cara tersebut harus diketahui dahulu hubungan antara faktor intensitas tegangan diujung retak terhadap perubahan panjang retak serta kecepatan angin, konstanta hukum Paris, dan hubungan retak patah terhadap kecepatan angin. Setelah itu ditentukan hubungan pertambahan panjang retak terhadap siklus pembebanan, kemudian dicari kapan pertambahan panjang retak mencapai panjang retak patahnya dengan memperhatikan riwayat kecepatan angin dan dihitung berapa umur lelah atau siklus pembebanan yang dibutuhkan agar sudu tersebut patah. Berdasarkan hasil prediksi umur lelah terhadap variasi panjang retak awal, saat panjang retak awal 0.001 m didapat prediksi umur lelah pada metode RMS sebesar 507 siklus sedangkan pada metode retak kumulatif 1312 siklus. Selisih prediksi umur lelah dari kedua metode tersebut semakin kecil sepanjang penambahan panjang retak awal, saat panjang retak awal 0.1 m didapat prediksi umur lelah pada metode RMS sebesar 16 siklus sedangkan pada metode retak kumulatif 65 siklus dan kedua metode tersebut memiliki kemiripan pola grafik hasil prediksi umur lelah terhadap variasi panjang retak awal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: HENDERY DAHLAN, Ph.D.
Uncontrolled Keywords: sudu, retak lelah, umur lelah, beban acak, hukum Paris
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Mesin
Depositing User: s1 teknik mesin
Date Deposited: 19 Nov 2020 04:53
Last Modified: 19 Nov 2020 04:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/63569

Actions (login required)

View Item View Item