Helmi, Ali (2019) KINERJA EKSPOR, DAYA SAING EKSPOR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERDAGANGAN INDUSTRI MINYAK SAWIT INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (207kB) |
|
Text (Bab I ( Pendahuluan))
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (589kB) |
|
Text (Bab Akhir (Penutup dan Kesimpulan))
Bab Akhir ( Penutup dan Kesimpulan).pdf - Published Version Download (151kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (394kB) |
|
Text (Disertasi Full)
Disertasi Full_merged.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia sebagai produsen terbesar minyak sawit berupaya meningkatkan kinerja dan daya saing ekspor mengungguli pesaing utamanya Malaysia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi, menganalisis perbandingan kinerja ekspor dan daya saing ekspor industri minyak sawit Indonesia serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan industri minyak sawit Indonesia akibat pemberlakuan kebijakan RSPO (roundtable sustainable palm oil) sejak tahun 2012. Industri minyak sawit dipilih komoditi CPO (crude palm oil) sebagai komoditi ekspor utama, sedangkan komoditi Biofuel dan Olein (Oleochemical) sebagai komoditi sekunder. Kinerja ekspor dan daya saing ekspor di analisis secara deskriptif dan analisis perbandingan digunakan analisis compare mean independent samples t test dan compare mean paired samples test. Kinerja ekspor diukur menggunakan indikator trade flow (trade value dan trade quantity) dan laju ekspor (market share). Daya saing ekspor digunakan indikator indeks RCA (revealed comparative advantage) dan CMSA (constant market share analysis). Faktor yang diduga mempengaruhi perdagangan industri minyak adalah GDPriel (gross domestic product riel), RER (real exchange rate), kebijakan RSPO (roundtable sustainable palm oil policy). Data yang digunakan adalah data panel yang merupakan gabungan data time series dan cross section, periode 1996-2017 untuk analisis deskriptif dan analisis permintaan ekspor (export demand function analysis) digunakan periode 2006-2011 (sebelum RSPO) dan periode 2012-2017 (setelah RSPO). Negara tujuan ekspor dipilih lima negara, yakni pasar China, India dan Pakistan sebagai negara Non RSPO dan pasar Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai RSPO. Kinerja ekspor industri minyak sawit Indonesia di dominasi komoditas CPO dan Biofuel, sedangkan ekspor Olein masih bersifat insidentil. Kinerja ekspor CPO Indonesia dilihat dari trade value periode 1990-2017 didominasi pasar India sebesar rataan USD 1,101,435.63 atau sebesar 53.85% dari total ekspor atau 44.91% ekspor dunia. Setelah itu diikuti pasar Uni Eropa sebesar rataan USD 696,111.40 atau 34.04% dari total ekspor atau 28.38% ekspor dunia. Sementara pasar Amerika Serikat sedang tumbuh dengan nilai 8.73% total ekspor, pasar China sebesar 1.89% total ekspor dan pasar India 1.49% total ekspor. Daya saing ekspor industri CPO Indonesia yang tertinggi adalah pasar Uni Eropa dengan rataan indeks RCA periode 1996-2017 sebesar 109.3%, sedangkan empat pasar lainnya hampir bersamaan, hanya berkisar 20-30%. Analisis parsial kinerja ekspor antara negara India-USA; India-UE-25; China-USA terdapat perbedaan signifikan dilihat dari trade quantity, namun China-UE25 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Variabel trade quantity terdapat perbedaan yang signifikan antara pasar India-USA; India-US25;China-USA;dan China-UE25. Begitu juga daya saing ekspor tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji korelasi ketiga variabel trade value, trade quantity dan indeks RCA memiliki korelasi sangat signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja ekspor sangat berkaitan erat dengan daya saing ekspor industri CPO Indonesia di pasar internasional. Faktor yang mempengaruhi perdagngan industri CPO Indonesia di pasar internasional adalah variabel GDP berpengaruh positif dan signifikan (α=0.05) dan DRSPO berpengaruh positif dan signifikan (α=0.01). sedangkan variabel ER bepengaruh negatif dan non signifikan dan DIST berpengaruh negatif dan signifikan (α=0.01). Kenyataan ini dapat membuktikan bahwa kebijakan RSPO berdampak positif dan signifikan terhadap perdagangan industri CPO Indonesia di pasar internasional. Faktor yang mempengaruhi perdagangan industri Biofuel juga membuktikan bahwa kebijakan RSPO berdampak positif terhadap perdagangan internasional. Kontribusi penelitian ini terhadap novelti/kebaruan adalah pemberlakuan kebijakan RSPO dalam perdangan internasional komoditas industri CPO dan Biofuel berdampak positif dan signifikan terhadap perdagangan industri minyak sawit Indonesia. Kata kunci: Kinerja ekspor, daya saing ekspor, industri minyak sawit, international trade dan internationak market.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Syafruddin Karimi, SE, M.A., Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Kinerja ekspor, daya saing ekspor, industri minyak sawit, international trade dan internationak market. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (S3) |
Depositing User: | S3 Ilmu-Ilmu Pertanian |
Date Deposited: | 20 Feb 2023 07:15 |
Last Modified: | 20 Feb 2023 08:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/63448 |
Actions (login required)
View Item |