PROSOFOGRAFI TIGA KELUARGA KETURUNAN TIONGHOA DI BATUSANGKAR TAHUN 1970-2018

LUTFIYA, ANNISA (2020) PROSOFOGRAFI TIGA KELUARGA KETURUNAN TIONGHOA DI BATUSANGKAR TAHUN 1970-2018. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (447kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB AKHIR KESIMPULAN)
BAB AKHIR (KESIMPULAN).pdf - Published Version

Download (165kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (399kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan keturunan etnis Tionghoa di kota Batusangkar dan mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi mereka di kota Batusangkar pada masa Orde Baru hingga Reformasi. Penelitian ini juga mendeskripsikan karakteristik keturunan Tionghoa beragama Islam, Katolik, dan Buddha. Penelitian ini berfokus pada tiga keluarga keturunan Tionghoa di kota Batusangkar. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah metode sejarah. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian terdiri dari Heuristik berupa kegiatan pengumpulan data, Kritik Sumber kegiatan memastikan kebenaran dari isi sumber, Interpretasi untuk memastikan sumber dapat digunakan sebagai bahan rujukan, dan yang terakhir adalah Historiografi merupakan penulisan dari hasil penelitian. Digunakan juga teknik wawancara dengan beberapa orang narasumber yang berkaitan dengan topik penelitian untuk menjamin kebenaran dari penelitian ini. Wawancara diadakan bersama keturunan-keturunan Tionghoa di kota Batusangkar diantaranya Ben, Cylvin, dan Kaharudin dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dari hasil penelitian, beberapa data yang diperoleh sebagai berikut: keberadaan etnis Tionghoa di kota Batusangkar ditemui dari tahun 1823 yang dibawa oleh orang Belanda untuk berdagang. Seiring perkembangan waktu jumlah etnis Tionghoa di kota Batusangkar semakin berkurang dikarenakan faktor ekonomi kota Batusangkar yang tidak menjanjikan, karena mereka berprofesi sebagai pedagang. Perubahan-perubahan masa Orde Baru diantaranya terdapat kebijakan pergantian nama, dilarang menggunakan bahasa dan aksara Mandarin, serta adanya kebijakan asimilasi. Kebijakan asimilasi yang terdapat di kota Batusangkar adalah pelaksanaan perkawinan campur, antara etnis Tionghoa dan Minangkabau. Akibat dari pelaksanaan asimilasi kawin campur tersebut, kebudayaan-kebudayaan Tionghoa di kota Batusangkar tidak dijalankan lagi oleh beberapa keluarga. Selain tradisi-tradisi Tionghoa yang mulai ditinggalkan oleh keturunan Tionghoa di kota Batusangkar, beberapa diantaranya juga berpindah agama setelah melaksanakan kawin campur. Dari data yang ditemukan selama proses penelitian dapat disimpulkan bahwa keturunan Tionghoa di kota Batusangkar sudah tidak menggunakan identitas ke-Cina-an mereka lagi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Lindayanti, M. Hum
Uncontrolled Keywords: Keturunan, Tionghoa, Batusangkar, Orde Baru, Asimilasi
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > CT Biography
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: S1 Ilmu Sejarah
Date Deposited: 22 Sep 2020 03:28
Last Modified: 22 Sep 2020 03:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/62588

Actions (login required)

View Item View Item