ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) BERDASARKAN SIFAT TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST)

Rini, Ramadani (2020) ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) BERDASARKAN SIFAT TOKSISITAS DENGAN METODE BSLT (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak rini.pdf - Published Version

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. Pendahuluan)
Bab I pendahuluan.pdf - Published Version

Download (50kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. PENUTUP)
BAB IV Penutup.pdf - Published Version

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (59kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
skripsi rini FULL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tumbuhan pulai (Alstonia scholaris (L.)R.Br.) telah banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit beri-beri, sesak hati, luka, tumor dan rematik. Pada penelitian ini, senyawa metabolit sekunder diisolasi dari ekstrak etil asetat daun pulai yang dilakukan berdasarkan sifat aktifitas toksisitas dengan metode BSLT. Isolasi ekstrak etil asetat daun pulai (20 g) dilakukan menggunakan kolom kromatografi silika gel dengan peningkatan kepolaran eluen petroleum eter:etil asetat (10:0-0:10) dan etil asetat:metanol (10:0–9:1), diperoleh 8 fraksi (F1-F8). Semua fraksi dilakukan uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina leach dan didapatkan fraksi dengan nilai toksisitas tertinggi yaitu fraksi F6 dengan nilai LC50 9,47 mg/L. Fraksi 6 (6 g) di re-kromatografi menggunakan kolom kromatografi silika gel dengan sistem isokratik eluen petroleum eter:etil asetat (7:3) , diperoleh 5 sub-fraksi (F6.1-F6.5). Kemudian, dilakukan pengulangan untuk semua sub-fraksi uji toksisitas dengan metoda BSLT dan didapatkan subfraksi dengan toksisitas tertinggi yaitu subfraksi F6.5 dengan nilai LC50 7,694 mg/L. Subfraksi F6.5 dilakukan pemurnian dan didapatkan senyawa 6.5. Senyawa 6.5 dilakukan uji kemurnian menggunakan Kromatografi lapis tipis (KLT) dan didapatkan pola noda tunggal yang mengindikasikan bahwa senyawa 6.5 telah murni. Senyawa 6.5 dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dimana pada spektrofotometer UV-Vis terbaca serapan maksimum pada daerah 219 nm dengan adsorban 0,610 A. Untuk hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer FTIR, didapat puncak serapan lemah pada daerah 3400,16 cm-1 menunjukan N-H strech sekunder, serapan pada daerah 2925,03 menunjukkan daerah serapan C-H strech pada metil dan 2870,06 cm-1 menunjukkan C-H strech pada metilen (-CH2-). Puncak serapan pada daerah 1686,87 cm-1 adanya vibrasi C=C aromatis, serapan pada daerah 1456,37 cm-1 menunjukkan vibrasi C-H bending, dan pada daerah 1029,13 cm-1 menunjukkan daerah serapan C-N. Dan uji titik leleh dengan nilai 227-228oC. Uji toksisitas Senyawa 6.5 menggunakan metoda BSLT, menunjukkan aktivitas toksisitas yang kuat dengan nilai LC50 5,68 mg/L. Berdasarkan hasil skrinning fitokimia, Senyawa 6.5 dengan penambahan pereaksi meyer menunjukkan adanya endapan putih yang terbentuk. Hal ini mengindikasikan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada Senyawa 6.5 adalah senyawa alkaloid. Kata Kunci: Pulai (Alstonia scholaris (L.)R.Br.), toksisitas, Artemia salina leach.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Emil Salim,M.Sc,M.Si
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 18 Sep 2020 07:31
Last Modified: 18 Sep 2020 07:31
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/62287

Actions (login required)

View Item View Item