PERAN DAUN TAPAK LEMAN (Nothopanax scutellarium) SEBAGAI BIOSORBEN ION Cu(II) DAN ANTIDOT PADA ORGAN TIKUS BERDASARKAN KADAR MDA, UREUM, KRAETININ, AKTIVITAS SGOT-SGPT, DAN HISTOPATOLOGIS ORGAN TIKUS

Sri, Wahyuni Nasution (2020) PERAN DAUN TAPAK LEMAN (Nothopanax scutellarium) SEBAGAI BIOSORBEN ION Cu(II) DAN ANTIDOT PADA ORGAN TIKUS BERDASARKAN KADAR MDA, UREUM, KRAETININ, AKTIVITAS SGOT-SGPT, DAN HISTOPATOLOGIS ORGAN TIKUS. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover & Abstrak)
Cover & Abstrak.pdf - Published Version

Download (56kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (230kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (209kB) | Preview
[img] Text (Disertasi Full Text)
DISERTASI FUL TEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pencemaran logam berat dalam air limbah selalu menjadi masalah lingkungan yang serius, karena logam berat tidak dapat didegradasi dan bisa terakumulasi pada jaringan hidup. Tembaga adalah logam yang digunakan secara luas di bidang industri, dan merupakan unsur essensial trace untuk kesehatan manusia dan memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Menurut WHO konsentrasi maksimal Cu(II) yang dapat diterima dalam air minum adalah 1,5 mg/L. Tubuh manusia dewasa mengandung 100-150 mg Cu(II), jumlah yang melebihi kadar diatas itu akan menimbulkan keracunan, seperti sakit kepala, kesulitan bernapas, anemia hemolitik, perdarahan gastrointestinal, gagal ginjal dan hati bahkan kematian . Biosorpsi adalah kemampuan biomasa aktif tertentu atau mikroba untuk mengikat logam berat merupakan alternatif yang menarik dalam menghilangkan logam berat dalam larutan. Beberapa tanaman ataupun limbah padat pertanian telah digunakan untuk menurunkan kadar logam berat dalam air seperti Zein et al (2010) telah menggunakan kulit manggis sebagai penyerap ion logam Pb(II), Cd(II) dan Co(II), Mahkota dewa(Nasution et al., 2015), biji durian(Lestari et al., 2016), dimocarpus longan(Florenly et al., 2015),Neplhelium lappaceum(Zein et al., 2015), Sugar palm(Zein et al., 2014), daun pepaya dan kulit petai(Suyono et al., 2015), cangkang pensi (Zein et al., 2018), Nazaruddin et al (2014) dalam penelitiannya menggunakan cangkang Nipah (Nypa fruticans) untuk menghilangkan Cu(II), Pb(II), Zn(II) dan Cd(II) dari larutan berair dengan metode adsorpsi batch. Daun Tapak Leman (Nathopanax scutellarium) merupakan tanaman yang sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar. Batang dan daun mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol, lemak, kalsium, fosfor, besi, serta vitamin A, B dan vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan Daun Tapak Leman (Nathopanax scutellarium) sebagai biosorben Ion Cu(II) dalam larutan, dengan mempelajari pengaruh parameter pH, konsentrasi, waktu kontak dan massa biosorben. Serta mempelajari pengaruh Ion Cu(II) pada organ tikus percobaan dan memanfaatkan ekstrak daun tapak leman sebagai antidot dan efek perubahan nilai MDA, SGOT, SGPT, Ureum dan Kreatinin dari tikus yang diberikan ion Cu(II). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa daun tapak leman dapat digunakan sebagai biosorben untuk Ion Cu(II). Kondisi optimum untuk penyerapan ion Cu(II) adalah pada pH 7, waktu kontak 15 menit, konsentrasi 1200 mg/L, massa 0,1 g dengan kapasitas penyerapan 62,67 mg/g. Model isotherm Langmuir dan Freundlich yang menunjukkan bahwa penyerapan ion Cu(II) dengan daun tapak leman mengalami adsorpsi secara multilayer. Gugus fungsi yang berperan pada penyerapan ion Cu(II) adalah gugus OH-. Morfologi permukaan biosorben sebelum penyerapan banyak terlihat pori-pori setelah penyerapan terlihat Ion Cu(II) telah menutupi pori-pori biosroben. Induksi ion Cu(II) pada tikus percobaan menunjukan kerusakan pada organ hati dan ginjal yang ditandai dengan adanya pelebaran pembuluh vena sentralis, nekrosis dan clowdy swelling. Terjadi peningkangtan kadar MDA 8,06 nmol/mL, ureum 67,67 mg/dL, kreatinin 1,33 mg/dL, SGOT 123,97 U/L dan SGPT 92,5 U/L. Dengan adanya penambahan antidote dari ekstrak daun tapak leman menunjukan penurunan nilai MDA 33,91%, ureum 34,02%, kreatinin 29,62%. SGOT 51,14% dan SGPT 12,57%. Hal ini menunjukkan bahwa penmberian ekstrak daun tapak leman (antidot) dapat memperbaiki kerusakan hati dan ginjal akibat induksi Ion Cu(II).

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Rahmiana Zein
Uncontrolled Keywords: Tapak Leman (Nothopanax Scutellarium), Biosorben, Antidot, Ion Cu(II)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: S3 Ilmu Kimia
Date Deposited: 14 Sep 2020 07:26
Last Modified: 14 Sep 2020 07:26
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/61737

Actions (login required)

View Item View Item