Messy, Julainti (2020) PENGARUH PENGGUNAAN KULIT PISANG BATU (Musa Brachyarpa Peel) SEBAGAI PENGGANTI RUMPUT LAPANGAN DALAM RANSUM TERHADAPKECERNAAN FRAKSI SERAT (NDF, ADF, SELULOSA DAN HEMISELULOSA) SECARA IN VITRO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK_compressed.pdf - Published Version Download (62kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 (PENDAHULUAN)_compressed.pdf - Published Version Download (48kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB AKHIR (PENUTUP KESIMPULAN)_compressed.pdf - Published Version Download (28kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA_compressed.pdf - Published Version Download (44kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT MESSY JULIANTI_compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (759kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit pisang batu (Musa brachyarpa peel) dalam ransum ternak sebagai pengganti rumput lapangan, ditinjau dari kecernaan fraksi serat NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa secara in-vitro. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah A : 60% rumput lapangan + 0% kulit pisang batu + 5% daun gamal + 35% konsentrat; B : 50% rumput lapangan + 10% kulit pisang batu + 5% daun gamal + 35% konsentrat; C : 40% rumput lapangan + 20% kulit pisang batu + 5% daun gamal + 35% konsentrat; D : 30% rumput lapangan + 30% kulit pisang batu + 5% daun gamal + 35% konsentrat; E : 20% rumput lapangan + 40% kulit pisang batu + 5% daun gamal + 35% konsentrat. Parameter yang diamati adalah kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF), kecernaan Acid Detergent Fiber (ADF), kecernaan selulosa dan kecernaan hemiselulosa. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan kulit pisang batu (Musa brachyarpa peel) sebagai pengganti rumput lapangan di dalam ransum ternak ruminansia memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa. Hasil penelitian ini diperoleh rataan kecernaan NDF pada perlakuan A (62,51), B (62,26%), C (60,66%), D (60,27%), dan E (59,24%), kecernaan ADF pada perlakuan A (58,33%), B (58,27%), C (57,06%), D (56,98%), dan E(56,32%), kecernaan selulosa pada perlakuan A (56,70%), B (56,24%), C (54,13%), D (50,62%), dan E (49,94%), dan pada hemiselulosa kecernaan A (69,39%), B (68,75%), C (66,47%), D (66,20%), dan E (65,15%). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10% kulit pisang batu dalam ransum sebagai pengganti rumput lapangan mampu mempertahankan kecernaan fraksi serat dengan kecernaan NDF (62,26%), ADF (58,27%), selulosa (56,24%), dan hemisleulosa (68,75%). Kata Kunci : Kulit pisang batu, Rumput lapangan, Kecernaan fraksi serat, In-Vitro.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir. Fauzia Agustin, MS |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 peternakan peternakan |
Date Deposited: | 09 Sep 2020 07:46 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 07:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/61254 |
Actions (login required)
View Item |