Febri, Budi Ananjas (2020) Pengaruh Perlakuan Skarifikasi Fisik Dan Pembuangan Sayap Benih Terhadap Perkecambahan Benih Kelor (Moringa Oleifera Lam.). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover Dan Abstrak Budi.pdf - Published Version Download (212kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 (Pendahuluan))
Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (317kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 5 (Penutup))
Bab Akhir (Penutup dan Kesimpulan).pdf - Published Version Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (410kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan skarifikasi fisik dan pembuangan sayap benih yang paling tepat untuk perkecambahan benih kelor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah skarifikasi fisik benih bersayap dan tidak bersayap menggunakan air panas dan air biasa dengan susunan perlakuan, P0: benih tanpa perlakuan skarifikasi dan tanpa pembuangan sayap, P1: benih tanpa sayap, skarifikasi dengan air biasa selama 24 jam, P2: benih tanpa sayap, skarifikasi dengan air panas suhu awal 60°C selama 6 menit, kemudian direndam dengan air biasa selama 12 jam, P3: benih bersayap, skarifikasi dengan air biasa selama 24 jam dan P4: benih bersayap, skarifikasi dengan air panas suhu awal 60°C selama 6 menit, kemudian direndam dengan air biasa selama 12 jam. Peubah yang diamati yaitu potensi tumbuh maksimum, daya kecambah, indeks vigor, tinggi kecambah, dan jumlah daun kecambah. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata terhadap peubah yang diukur, maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan skarifikasi fisik dan pembuangan sayap benih kelor memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0.05) terhadap peubah potensi tumbuh maksimum (89-98%), daya berkecambah (79-98%), indeks vigor (76-95%) dan jumlah daun kecambah (20,16-25,35 helai), serta berbeda sangat nyata terhadap peubah tinggi kecambah benih kelor (14,45-17,90 cm) yang dihitung pada 15 hari setelah semai (HSS). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyemaian benih kelor tanpa perlakuan skarifikasi memberikan respon perkecambahan yang sama dengan benih yang mendapat perlakuan skarifikasi fisik dan pembuangan sayap benih. Benih kelor berumur 5 bulan tidak perlu mendapatkan perlakuan skarifikasi fisik dan pembuangan sayap. Kata Kunci : Benih kelor, pembuangan sayap, perkecambahan, potensi tumbuh maksimum, skarifikasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Simel Sowmen, S.Pt, MP |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 peternakan peternakan |
Date Deposited: | 09 Sep 2020 02:46 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 02:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/61157 |
Actions (login required)
View Item |