HUBUNGAN STATUS PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN BBLR TERHADAP KEJADIANSTUNTING PADA USIA 24-59 BULAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIDO TAHUN 2012.

RATIH, PRAMUTRI (2016) HUBUNGAN STATUS PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN BBLR TERHADAP KEJADIANSTUNTING PADA USIA 24-59 BULAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIDO TAHUN 2012. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
2153.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (939kB)

Abstract

Menurut ACC/SCN (Administrative Committeen on Coordination/ Sub- Committee on Nutrition), 1997 menyatakan bahwa gangguan pertumbuhan linier (stunting) mengakibatkan anak tidak mampu mencapai potensi genetik, mengindikasikan kejadian jangka panjang dan dampak kumulatif dari ketidakcukupan konsumsi zatgizi, kondisi kesehatan dan pengasuhan yang tidak memadai. ACC/SCN (2000) juga menyebutkan bahwa stunting mengindikasikan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya resiko morbiditas dan mortalitas, penurunan fungsi motorik dan mental serta mengurangi kapasitas fisik.27 Menurut Martorell dan Scrimshaw (1995), gangguan pertumbuhan linier postnatal terjadi mulai usia 3bulan pertama kehidupan, suatu periode dimana terjadi penurunan pemberian ASI, MP-ASI mulai diberikan dan anak mulai mengalami kepekaan terhadap infeksi. Kejadian gagal tumbuh terutama disebabkan oleh kekurangan gizi pada saat masih dalam kandungan dan setelah lahir tidak mendapat ASI sampai usia 24 bulan atau ASI saja sampai usia 6 bulan. Di Indonesia pemerintah menetapkan agar bayi disusui segera sejak lahir sampai 6 bulan, namun kenyataan di lapangan masyarakat belum dapat melaksanakannya. Penyakit ini berkaitan dengan gizi kurang dan juga karena bayi tidak mendapatkan ASI ekslusif.1,8 Dari data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dan dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, menyatakan salah satu penyebab rendahnya angka prevalensi stunting, BBLR dan prevalensi ASI ekslusif adalah dari pencatatan dan pelaporan yang belum optimal.5 Berdasarkan uraian dan perbandingan persentase ASI ekslusif dan kejadian stunting dari latar belakang di atas. Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan tingkat pemberian ASI ekslusif dan BBLR dengan kejadian Stunting pada balita 24-59 bulan berdasarkan karakteristik ibu di wilayah kerja Puskesmas Salido.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 30 Apr 2016 08:01
Last Modified: 30 Apr 2016 08:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6097

Actions (login required)

View Item View Item