REFLEKSI KRITIS DALAM KEHUMASAN: STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI ORGANISASI BIRO HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BARY, FARDAN SIREGAR (2018) REFLEKSI KRITIS DALAM KEHUMASAN: STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI ORGANISASI BIRO HUMAS SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) abstrak.pdf - Published Version Download (63kB) | Preview
Preview	Text (Pendahuluan) bab1.pdf - Published Version Download (170kB) | Preview
Preview	Text (Kesimpulan) bab5.pdf - Published Version Download (280kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) pustaka.pdf - Published Version Download (421kB) | Preview
	Text (Tesis Full) tesisfull.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena penyelenggaraan komunikasi pemerintahan oleh Biro Humas Sekretariat Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat yang bersifat searah. Hal ini menjadi menarik untuk dipelajari mengingat model penyelenggaraan komunikasi kehumasan kontemporer telah berkembang dan jauh berbeda dari bentuk lamanya. Sementara itu peraturan yang mengatur tata kelola kehumasan di lingkup pemerintahan telah terbit dari tujuh tahun yang lalu, namun Biro Humas Sekda Provinsi Sumatera Barat masih menerapkan model komunikasi searah. Karena itu, penelitian ini berupaya mengetahui dan kemudian menjelaskan secara komprehensif tentang realita penyelenggaraan aktivitas komunikasi kehumasan secara searah yang dipertontonkan oleh Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma critical public relations. Paradigma ini dipilih untuk menyingkap dominasi kekuasaan yang terjadi dalam tubuh humas. Kemudian untuk mempelajari bentuk dan karakter fenomena yang terjadi, penelitian ini menggunakan teori kritis, konsep koalisi dominan, dan konsep hegemoni. Selain itu, kajian ini juga menggunakan teori excellence untuk membantu peneliti dalam menganalisa masalah penelitian. Penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan utama dalam menjawab permasalahan yang ada. Pertama, Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat tidak dapat menjalankan aktivitas kehumasan secara ideal menurut perundangan yang ada karena terdominasi oleh koalisi dominan. Hal tersebut menyiratkan humas adalah wadah untuk menunjukkan dan mempertahankan kekuasaan. Kedua, dominasi yang diterima menyebabkan biro humas disibukkan untuk menjaga reputasi koalisi dominan dari pemberitaan negatif. Ini membuat biro humas alfa dalam berpikir mewujudkan humas pemerintah yang modern. Ketiga, era industri pers dewasa ini semakin menjerat Biro Humas Sekda Provinsi Sumatera Barat. Ketergantungan antara biro humas dengan media, pun sebaliknya, menciptakan lingkaran kemunduran yang tak berkesudahan. Dalam hubungan tersebut, biro humas selalu takut jika ada pemberitaan negatif tentang koalisi dominan, sehingga ia ‘berteman baik’ dengan media cetak. Media cetak juga butuh pemasukan dan memiliki senjata ampuh untuk menjamin kebutuhannya terpenuhi—pemberitaan negatif. Kata kunci: public relations, komunikasi searah, koalisi dominan, dominasi, hegemoni, komunikasi dua arah.

Actions (login required)

View Item