MELA, RAHMAH (2020) ORGANOGENESIS LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa) SECARA IN VITRO. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (183kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (226kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5)
BAB 5 THESIS.pdf - Published Version Download (393kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (197kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEKS)
TESIS FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Konversi lahan dan kurangnya perhatian menjadi penyebab mulai langkanya tanaman karamunting. Konservasi jangka pendek berupa multiplikasi tunas melalui organogenesis langsung dan tidak langsung secara in vitro dapat dilakukan untuk melestarikan tanaman karamunting. Penelitian ini bertujuan mendapatkan protokol perbanyakan karamunting secara in vitro dalam rangka langkah awal kegiatan konservasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 hingga April 2020, di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Percobaan organogenesis langsung disusun berdasarkan rancangan acak lengap (RAL) faktorial dengan perlakuan media yaitu beberapa kosentrasi BAP (2, 3, 4, dan 5 ppm BAP) dan posisi nodus dengan empat taraf (2, 3, 4 dan 5 dari pucuk). Percobaan induksi akar menggunakan media WPM dengan penambahan NAA, IAA,dan IBA dengan konsentrasi 0,1 ppm. Percobaan organogenesis tidak langsung disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan kombinasi konsentrasi 2,4D, BAP, dan Thidiazuron yaitu 2,5 ppm 2,4D; 5,0 ppm 2,4D; 2,5 ppm 2,4D + 1 ppm BAP; 5,0 ppm 2,2D + 1 ppm BAP; 2,5 ppm 2,4D + 2 ppm TDZ dan 5,0 ppm 2,4D + 2 ppm TDZ. Kalus yang terbentuk disubkultur pada media dengan penambahan 1 ppm BAP untuk induksi tunas. Hasil penelitian pada organogenesis langsung menunjukan bahwa perlakuan 2 ppm BAP dengan posisi nodus nomor 2 dari pucuk memberikan hasil persentase terbentuk tunas dan persentase hidup tertinggi yaitu 100%, serta konsentrasi 2 ppm BAP dan posisi nodus nomor 3 menghasilkan tinggi tanaman paling baik yaitu 0.92 cm. Penambahan 0,1 ppm NAA mampu menghasilkan persentase akar 45.45% dan jumlah akar 10. Hasil penelitian pada organogenesis tidak langsung menunjukan perlakuan 2,5 ppm 2,4D + 1 ppm BAP dan 2,5 ppm 2,4D + 2 ppm TDZ mampu menghasilkan persentase kalus 100%. Perlakuan 2,5 ppm 2,4D + 1 ppm BAP menghasilkan kalus warna hijau dengan persentase paling tinggi yaitu 75%. Subkultur kalus ke media 1 ppm BAP belum mampu menghasilkan tunas karamunting.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir. Aswaldi Anwar, MS |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 agronomi agronomi |
Date Deposited: | 26 Aug 2020 07:18 |
Last Modified: | 26 Aug 2020 07:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/60522 |
Actions (login required)
View Item |