PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) TERHADAP KADAR GULA DARAH, KADAR IMMUNOGLOBULIN A (IgA) DAN VILLI USUS PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) DIABETES MELLITUS

NURHAMIDAH, NURHAMIDAH (2016) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) TERHADAP KADAR GULA DARAH, KADAR IMMUNOGLOBULIN A (IgA) DAN VILLI USUS PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) DIABETES MELLITUS. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
2104.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Penyakit ini merupakan penyakit menahun yang timbul pada seseorang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Bustan, 2007). Bengkuang banyak dikonsumsi orang adalah umbinya. Bagian dalam umbi mengandung gula, pati, serat dan oligosakarida. Serat dan oligosakarida adalah bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat yang tahan terhadap pencernaan dan absorpsi dinding usus halus, yang kemudian difermentasi didalam usus besar, maka serat dapat juga berfungsi sebagai prebiotik bagi mikroflora usus serta dapat juga menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sistimimunitas tubuh (Clara M. Kusharto,2006).Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bengkuang terhadap kadar gula darah, kadar IgA dan keadaan vili usus pada tikus putih diabetes mellitus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel berjumlah 24 ekor tikus berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Kelompok perlakuan dikandangkan secara terpisah dan masing-masing diberikan ekstrak bengkuang dengan dosis 2,7 ml/200gr BB/hari dan dosis 5,4 ml/200 gr BB/hari selama 21 hari. Data yang diperoleh meliputi berat badan, kadar gula darah, kadar IgA dan keadaan vili usus. Tidak terdapat perbedaan rerata berat badan tikus putih sebelum dan setelah pemberian ekstrak bengkuang pada kelompok kontrol (11,50+11,70), P1 (0,75+12,09) dan P2 (-5,50+4,12) p=0,103 (p>0,05). Terdapat perbedaan rerata kadar glukosa darah sebelum dan setelah pemberian ekstrak bengkuang pada kelompok kontrol (-2,25+6,18), P1(-47,25+15,02) dan P2 (-114,25+20,21) p=0,00001 (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan rerata kadar immunoglobulin A (IgA) sebelum dan setelah pemberian ekstrakbengkuang pada kelompok kontrol (-0,06+0,23), P1(0,04+0,09) dan P2 (-0,08+0,11) p=0,533 (p>0,05) dan tidak terdapat perbedaan rerata vili usus tikus putih sebelum dan setelah pemberian ekstrak bengkuang pada tinggi vili kelompok kontrol (19,99+97,97), P1 (4,89+89,87) dan P2 (-15,86+18,75), kerapatan vili usus kelompok kontrol (-32,75+42,98),P1 (-24,72+38,90) dan P2 (- 38,61+8,77), luas antar vili kelompok kontrol (10,75+19,54), P1 (-6,0+5,60) dan P2 (-7,50+17,08) dan jumlah sel goblet kelompok kontrol (6,25), P1 (8,25) dan P2 (5,00) p>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan pemberian ekstrak bengkuang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sistim imunitas tubuh. Oleh karena itu perlu dilakukan promosi gizi dan kesehatan tentang bahan makanan yang baik bagi kesehatan. Kata kunci : Pachyrhizus erosus, glukosa darah, IgA, keadaan vili usus, hiperglikemia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 30 Apr 2016 03:17
Last Modified: 30 Apr 2016 03:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6038

Actions (login required)

View Item View Item