Haris, Budiman (2020) UJI BANDING PENGARUH ETHYLENE DIAMINE TETRAACETIC ACID DAN SERUM AUTOLOGOUS TETES MATA TERHADAP TRAUMA BASA PADA KORNEA KELINCI. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (340kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (333kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VII (Simpulan dan Saran))
BAB VII (Simpulan dan saran).pdf - Published Version Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (354kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full-Haris Budiman)
Tesis Full-Haris Budiman.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Pendahuluan: Trauma kimia merupakan kegawat daruratan mata yang memerlukan penanganan segera untuk meminimalisir komplikasi. Dalam 12-24 jam paska trauma, jaringan nekrotik serta hidrolisis dari protein sel dan ekstraseluler menghasilkan mediator inflamasi yang menstimulasi infiltrasi neutrofil yang kemudian melepaskan kolagenase. EDTA menghambat kolagenase dengan mengikat kalsium esensial. Serum autologous mengandung berbagai growth factor yang mempercepat proses penyembuhan kornea serta mengandung α2-macroglobulin yang dapat menghambat aktivitas kolagenase. Tujuan : Membandingkan pengaruh pemberian EDTA dan serum autologous terhadap epitelialisasi defek kornea kelinci pada trauma basa akut Metode: Tiga puluh ekor kelinci New Zealand dilakukan trauma basa pada mata kiri dan dibagi secara acak menjadi tiga kelompok: kelompok yang diterapi dengan EDTA tetes mata, kelompok yang diterapi dengan serum autologous tetes mata 20%, kelompok yang diterapi dengan kombinasi EDTA dan serum autologous tetes mata 20%. Follow up dilakukan pada hari pertama, ke empat dan ke tujuh untuk menilai epitelialisasi defek kornea. Hasil: Rerata epitelialisasi defek kornea pada kelompok yang diterapi dengan EDTA 10,84 ± 1,44 mm2, dengan serum autologous 12,34 ± 0,22 mm2, dengan kombinasi EDTA dan serum autologous 12,38 ± 0,22 mm2 (p=0,00). Epitelialisasi sempurna pada hari ke 7 terjadi pada kelompok EDTA 1 sampel, pada serum autologous 4 sampel, pada kombinasi EDTA dan serum autologous 6 sampel. Kesimpulan: Epitelialisasi defek kornea oleh karena trauma basa akut yang diterapi dengan serum autologous lebih baik dibandingkan dengan pemberian EDTA, kombinasi EDTA dan serum autologous tetes mata lebih baik daripada pemberian EDTA atau serum autologous tetes mata saja.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Getry Sukmawati, SpM(K) |
Uncontrolled Keywords: | EDTA, serum autologous, kolagenase, epitelialisasi |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 12 Aug 2020 04:53 |
Last Modified: | 12 Aug 2020 04:53 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/60078 |
Actions (login required)
View Item |