Arini, Buyanti (2020) Strategi Tiongkok dalam Menghadapi Industri 4.0 Melalui Kebijakan Made in China 2025. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (219kB) | Preview |
|
|
Text (bab i)
BAB I-PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (391kB) | Preview |
|
|
Text (bab v)
BAB V-PENUTUP.pdf - Published Version Download (97kB) | Preview |
|
|
Text (dapus)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (435kB) | Preview |
|
Text (skripsi full text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Tiongkok dalam menghadapi industri 4.0 melalui Made in China 2025. Industri 4.0 telah menjadi trend global dalam manufaktur dimana setiap negara berlomba untuk lebih unggul dari negara lainnya dalam bidang teknologi dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengadopsi konsep tersebut. Berdasarkan penelitian dari World Economic Forum dan Deloitte, Amerika Serikat memiliki peluang untuk mengambil alih posisi Tiongkok sebagai negara paling kompetitif di dunia pada tahun 2020. Sementara Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan dari domestik yang dapat menghambat perkembangan manufaktur mengikuti industri 4.0. Oleh karena itu, untuk menganalisis strategi Tiongkok menghadapi industri 4.0 yang bertujuan untuk mempertahankan daya saing global dalam manufaktur, penelitian ini menggunakan konsep kebijakan inovasi dari Roy Rothwell dan Zegveld dimana untuk meningkatkan inovasi pemerintah dapat menggunakan tiga bagian instrumen kebijakan yaitu penawaran, permintaan dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan metode keputaskaaan. Hasil akhir dari penelitian ini menemukan bahwa untuk meningkatkan inovasi-inovasi domestik, kebijakan Made in China 2025 lebih fokus menggunakan instrumen kebijakan bagian lingkungan. Terutama yang berkaitan dengan kebijakan finansial seperti bantuan investasi kepada perusahaan lokal agar dapat mengakuisi perusahaan asing, pemotongan beban pajak perusahaan memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan inovasi-inovasi manufaktur. Merger dan konsolidasi juga memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan perusahaan domestik dimana hadir perusahaan yang lebih besar dan lebih kuat untuk bersaing dalam dunia internasional. Kata Kunci: Industri 4.0, Made in China 2025, Manufaktur, Tiongkok.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | 1. Anita Afriani Sinulingga, S.IP, M.Si |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 06 Aug 2020 04:01 |
Last Modified: | 06 Aug 2020 04:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/59849 |
Actions (login required)
View Item |