PENGARUH PERBEDAAN KADAR OKSITOSIN MELALUI PEMIJATAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH PERDARAHAN PADA IBU 2 JAM POSTPARTUM

Desi, Sarli (2015) PENGARUH PERBEDAAN KADAR OKSITOSIN MELALUI PEMIJATAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH PERDARAHAN PADA IBU 2 JAM POSTPARTUM. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (tehesis)
201501260834th_tesis-s2-kebidanan-desi-sarli-1121228043.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Angka Kematian Ibu merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Di Indonesia AKI tahun 2012 adalah 359/100.000 kelahiran hidup. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu bersalin yang memberikan kontribusi besar terhadap seluruh penyebab kematian ibu melahirkan. Upaya penanganan perdarahan postpartum adalah dengan pemberian oksitosin, dimana oksitosin mempunyai peranan penting dalam merangsang kontraksi otot polos uterus sehingga perdarahan dapat teratasi. Hormon oksitosin dapat dihasilkan melalui rangsangan pemijatan oksitosin yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke hipotalamus untuk menghasilkan oksitosin. Tujuan penelitian adalah a) Mengetahui pengaruh pemijatan oksitosin terhadap kadar oksitosin pada ibu 2 jam postpartum. b) Mengetahui pengaruh pemijatan oksitosin terhadap jumlah perdarahan pada ibu 2 jam postpartum. c) Mengetahui korelasi kadar oksitosin terhadap jumlah perdarahan pada ibu 2 jam postpartum. Penelitian menggunakan desain eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan ± 6 bulan dengan jumlah sampel 64 orang. Pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan selanjutnya dilakukan uji independen t test, uji korelasi dan regresi untuk mengetahui pengaruh hubungan kedua variabel. kelompok intervensi yang dipijat oksitosin menggunakan protokol pemijatan oksitosin dan untuk menilai jumlah perdarahan kala IV melakukan penimbangan underpad kemudian dianalisa dengan rumus yang telah ditetapkan. Pemeriksaan kadar oksitosin dengan Human Oxytocin Elisa Kit dengan mengambil sampel darah ibu postpartum dalam waktu 10 menit setelah dilakukan pemijatan, kemudian dilakukan proses sentrifus dengan kecepatan 3000 rpm dan serum disimpan pada suhu -20 oC, kemudian diolah di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand. Responden kelompok kontrol tidak dilakukan pemijatan selama kala IV, tetapi tetap dilakukan prosedur asuhan normal persalinan postpartum yaitu melakukan IMD saat 1 jam pertama postpartum. Untuk menilai jumlah perdarahan kala IV melakukan penimbangan underpad kemudian dianalisa dengan rumus yang telah ditetapkan. Pemeriksaan kadar oksitosin dengan mengambil sampel darah pada 25 menit jam kedua postpartum untuk pemeriksaan kadar oksitosin. Kemudian dilakukan proses sentrifus dengan kecepatan 3000 rpm dan serum disimpan dengan suhu -20 oC. Selanjutnya serum akan diproses di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas untuk diperiksa kadar oksitosin dengan menggunakan Human Oxytocin Elisa Kit. Hasil analisis pengaruh pemijatan oksitosin terhadap perbedaan kadar oksitosin pada ibu 2 jam postpartum mempunyai rata-rata kadar oksitosin lebih tinggi pada kelompok intervensi yaitu sebesar 47.16 pg/ml dengan standar deviasi 17.583 pg/ml, sedangkan kadar oksitosin pada ibu 2 jam postpartum tanpa dilakukan pemijatan oksitosin 29.86 pg/ml dengan standar deviasi 17.532 pg/ml. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value < 0,05 yang artinya ada perbedaan bermakna kadar oksitosin pada ibu 2 jam postpartum antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil analisis pengaruh pemijatan oksitosin terhadap jumlah perdarahan pada ibu 2 jam postpartum lebih sedikit mengalami perdarahan pada kelompok intervensi dengan rata-rata jumlah perdarahan 175.00 ml dengan standar deviasi 48.894 ml, sedangkan jumlah perdarahan pada ibu 2 jam postpartum tanpa dilakukan pemijatan oksitosin 247.06 ml dengan standar deviasi 72.093 ml. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value < 0,05 yang artinya ada perbedaan bermakna jumlah perdarahan pada ibu 2 jam postpartum antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan hubungan kadar oksitosin terhadap jumlah

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Mr Zainal Abidin
Date Deposited: 29 Apr 2016 07:47
Last Modified: 29 Apr 2016 07:47
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5951

Actions (login required)

View Item View Item