Silvia, Devina (2020) TRADISI MAKAN BAJAMBA PADA PERKAWINAN ADAT KURAI (Studi Kasus : Orang Kurai di Kelurahan Parit Antang, Kota Bukittinggi). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover+abstrak.pdf - Published Version Download (189kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
PENUTUP.pdf - Published Version Download (286kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (167kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Isil FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Munculnya berbagai jenis makanan cepat saji dan tata cara penyajian hidangan modern, sebagai dampak dari adanya globalisasi, menyebabkan masyarakat Minangkabau mulai beralih menggunakan hidangan yang dianggap lebih modern dan praktis yakni hidangan prasmanan dalam acara baralek mereka. Meskipun juga terkena dampak globalisasi, yakni penggunaan hidangan prasmanan pada acara baralek, namun masyarakat Kurai tetap mempertahankan tradisi mereka yakni tradisi makan bajamba. Tradisi makan bajamba dilaksanakan dalam berbagai macam acara adat salah satunya pada acara perkawinan. Makan bajamba merupakan tata cara makan yang penuh dengan aturan adat, diantaranya adalah etika duduk dan etika makan. Pelaksanaan makan bajamba dilakukan dengan cara duduk melingkar 5-6 orang dan akan disajikan berbagai jenis samba adaik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripisikan pelaksanaan makan bajamba serta mendeskripsikan fungsi dan nilai yang terkandung dari tradisi makan bajamba pada masyarakat Kurai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yakni informan kunci dan informan biasa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Malinowski. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi makan bajamba dilaksanakan dalam beberapa tahapan dalam acara perkawinan, diantaranya, babaluak tando, mananti marapulai, manyalang kandang dan makan taragak. Fungsi dari tradisi makan bajamba bagi masyarakat yakni untuk mempererat hubungan kekerabatan serta meningkatkan solidaritas sosial yang ada pada masyarakat tersebut. Alasan tradisi makan bajamba masih dipertahankan oleh masyarakat Kurai karena terdapat nilai-nilai yang ada dalam pelaksanaan makan bajamba, yakni nilai keakraban dan kebersamaan karena pada pelaksanaan makan bajamba semua jenis makanan akan sama-sama disantap, semua tokoh yang terlibat sama rata kedudukannya dan tidak dibeda-bedakan berdasarkan status sosial. Kata kunci : Makan bajamba, Tradisi, Fungsi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Afrida, M.Hum |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 27 Jan 2020 10:38 |
Last Modified: | 27 Jan 2020 10:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/56351 |
Actions (login required)
View Item |