Weni, Fika (2019) Pengembangan Nanokomposit Polimer Superabsorban Berbahan Pati Singkong Dengan Penguat Nanoselulosa Bakteri dari Nata De Soya. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (947kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (632kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (498kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf - Published Version Download (672kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL)
TESIS FULL (wecompress.com).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengembangan nanokomposit polimer superabsorban/ Superabsorbent Polymer (SAP) berbasis polimer alam yang telah dibuat dengan metode grafting (pencangkokan) dengan pati singkong sebagai backbone (kerangkautama), asam akrilat (AA) sebagai monomer, ammonium persulfat (APS) sebagai inisiatordan N,N metilenbisakrilamida (MBA) sebagai crosslinker dengan penguat bacterial nanocellulose (BNC) yang disintesis dari limbah cair tahu. Sintesis komposit SAP tanpa penguat BNC menggunakan RAL Faktorial 3x3 dan 2 ulangan. Faktor A (rasio massa pati dengan asam akrilat) terdiri dari 3 taraf: A1 (75:25), A2 (50:50) dan A3 (25:75). Faktor B (lamanya reaksi grafting) terdiri dari 3 taraf: B1 (1 jam), B2 (2 jam), dan B3 (3 jam). Sintesis nanokomposit SAP dengan penguat BNC menggunakan RAL Faktorial 2x3 dan 2 ulangan. Faktor A (jenis BNC) terdiri dari 2 taraf: A1 (hidrolisis asam kuat/ asamsulfat 36%) dan A2 (hidrolisis asam lemah/ asam phospat 62%). Faktor B (jumlah penguat BNC) terdiri dari 3 taraf: B1 (2%), B2 (4%) danB3 (6%). Data hasil pengamatan dianalisa dengan sidik ragam (Anova) dengan uji lanjut Duncan’n New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Karakterisasi dilakukan terhadap komposit SAP dan nanokomposit SAP yaitu: kapasitas absorpsi dalam aquades, kapasitas absorpsi dalam larutan NaCl 0,9%, water retention, FTIR, SEM, TGA. Pengamatan pada gugus fungsional memperlihatkan tidak adanya pengaruh perubahan struktur kimia pada BC sebelum dan sesudah perlakuan. Pengamatan morfologi menunjukkan pengaruh perubahan BC sesudah perlakuan, BC sebelum perlakuan berupa benang halus (mikrofibril) dengan serat yang panjang, BC setelah perlakuan hidrolisis asam sulfat (BNC-S) dan hidrolisis asam phospat (BNC-P) berturut-turut berbentuk (jarum; struktur jaring), jenis nanoselulosa (cellulose nanocrystal/ CNC); cellulose nanofibril/ CNF), diameter dan panjang (10 ± 7 nm dan 434 ± 81 nm; 26 ± 10 nm, dan 938 ± 316 nm) dan indeks kristalin meningkat dari 88,09% menjadi 92,77%pada BNC-S dan menurun menjadi 85,34% pada BNC-P. Pada komposit SAP dengan rasio massa pati dan asam akrilat 25:75 (P25A75) diperoleh kapasitas absorpsi maksimum 240 ± 10 g/g dalam aquades, dengan lama grafting terbaik yaitu 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan penambahan penguat BNC-S dan BCN-P sebesar 4% berturut-turut meningkatkan kapasitas absorpsi dari 240 ± 10 g/g menjadi 502 ± 6 g/g dan 335 ± 14 g/g. Hasil dari spektrum FTIR, pencitraan SEM memperlihatkan bahwa telah terjadinya grafting asam akrilat terhadap pati dan BNC telah terdispersi secara merata ke dalam matriks nanokomposit SAP. Ketahanan termal dari kurva TGA meningkat setelah penambahan penguat BNC. Kata kunci : Komposit superabsorbent polymer (SAP), nanokomposit superabsorbent polymer (SAP), bacterial nanocellulose (BNC), pati singkong, kapasitas absorpsi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Ir.Anwar Kasim |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s1 tekhasilpertanian fateta |
Date Deposited: | 23 Jan 2020 14:27 |
Last Modified: | 23 Jan 2020 14:27 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/56040 |
Actions (login required)
View Item |