BOY, SETIAWAN (2018) ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI DI WILAYAH PANTAI ANTARA MUARA BATANG AIR DINGIN DAN MUARA BATANG ANAI PROVINSI SUMATERA BARAT. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1. cover dan abstrak.pdf Download (572kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
2. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 PENUTUP)
3. BAB 5 PENUTUP.pdf Download (484kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (404kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
TESIS LENGKAP.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB) |
Abstract
Kota Padang mempunyai garis pantai ± 18 KM atau hampir 5% dari panjang total garis pantai Sumatera Barat. Permasalahan yang berkaitan dengan Pantai Padang adalah kejadian mundurnya garis pantai yang terus menerus akibat erosi gelombang laut dan arus pantai. Garis pantai antara Muara Batang Air Dingin dengan Muara Batang Anai terletak sebagian di kota padang dan sebagian di Kabupaten Padang Pariaman, Propinsi Sumatera Barat. Sebelum tahun 2012 terjadi abrasi, hempasan ombak pada saat terjadi badai, dapat mencapai rumah-rumah penduduk. Pada tahun 2012, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Propinsi Sumatera Barat membangun groin untuk menanggulangi abrasi. Untuk mengetahui dampak dibangun groin ini, penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisa perubahan garis pantai di wilayah pantai antara muara Batang Air Dingin dan muara Batang Anai. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui posisi akresi dan abrasi sepanjang garis pantai di tempat penelitian serta membuat simulasi arah gelombang sehingga dapat di ketahui arah laju partikel (sedimen) akibat adanya bangunan pengaman pantai. Untuk membuat simulasi perubahan garis pantai, penulis menggunakan software GENESIS. Input data yang digunakan adalah koordinat garis pantai tahun 2017 yang bersumber dari Google Earth, data batimetri tahun 2014 yang diperoleh dari Gebco, data angin dari NOAA yang diubah menjadi gelombang dengan cara hindcasting gelombang, serta data sedimen (D50) hasil survey lapangan. Dari penelitian ini diketahui bahwa pada lokasi yang telah dibangun groin, terjadi akresi disepanjang lokasi pantai tempat penelitian. Pertambahan garis pantai mencapai 25 m dan laju akresi mencapai 4,2 meter/tahun. Pada daerah yang belum dibangun groin, terjadi abrasi akibat pengaruh berkurangnya pasokan sedimen karena telah ditangkap oleh groin yang berada pada sisi kirinya. Laju abrasi pertahun adalah 1,2 m/thn yang berada dilokasi pasie jambak Kota Padang. Berdasarkan simulasi Genesis 10 tahun kedepan dari tahun 2017. Terjadi pergerakan sedimen yang bergerak dari kiri kekanan saat pengamat menghadap kelaut. Pemasangan groin yang efektif dalam memajukan garis pantai, namun berdampak negatif pada daerah yang belum dibangun groin seperti mundurnya garis pantai akibat berkurangnya pasokan sedimen.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | JUNAIDI, DR. ENG |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : akresi, abrasi, groin, GENESIS |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 teknik sipil |
Date Deposited: | 22 Jan 2020 15:57 |
Last Modified: | 22 Jan 2020 15:57 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55853 |
Actions (login required)
View Item |