PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) SETELAH PEMBERIAN FORMALIN

AZIZI, YEMAHUL (2020) PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (RATTUS NOVERGICUS) SETELAH PEMBERIAN FORMALIN. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (51kB) | Preview
[img]
Preview
Text (PENUTUP)
BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version

Download (33kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (106kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
Skripsi Full Text FIX.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Formalin merupakan salah satu zat asing berbahaya bagi tubuh yang berasal dari makanan maupun lingkungan. Formalin yang terkonsumsi dapat terakumulasi ke dalam tubuh dan dapat merusak hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar SGOT dan SGPT serum tikus putih galur wistar jantan (Rattus Novergicus) setelah pemberian formalin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan design post-test only control group design. Terdapat dua puluh delapan ekor tikus sebagai sampel yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan 1,2, dan 3 (P1, P2, dan P3). Kelompok kontrol hanya diberikan pakan standar, kelompok perlakuan 1,2, dan 3 diberikan formalin dengan dosis 50 mg/Kgbb, 100 mg/Kgbb, 200 mg/Kgbb secara oral melalui sonde selama 28 hari. Kadar SGOT dan SGPT serum diperiksa dengan metode IFCC tanpa pyridoxal phosphate. Data di anlisis dengan one way ANOVA dan uji post hoc Least Significant Differences (LSD). Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada kelompok tikus yang diberikan formalin 50 mg/Kgbb, 100 mg/Kgbb, 200 mg/Kgbb dibandingkan dengan kelompok. Peningkatan tersebut sebanding dengan meningkatnya dosis formalin yang diberikan. Dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan yang signifikan pemberian formalin dosis 50 mg/Kgbb, 100 mg/Kgbb, dan 200 mg/Kgbb terhadap kadar SGOT dan SGPT serum tikus (p<0,05). Kata Kunci: Formalin, SGOT, SGPT

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Endrinaldi MS.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 22 Jan 2020 14:54
Last Modified: 22 Jan 2020 14:54
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55743

Actions (login required)

View Item View Item