ANALISA DEFORMASI AKIBAT GEMPA BENGKULU 2007 Mw8,5 MENGGUNAKAN DATA Sumatran GPS Array

Annisa, Zahratul Hilma (2020) ANALISA DEFORMASI AKIBAT GEMPA BENGKULU 2007 Mw8,5 MENGGUNAKAN DATA Sumatran GPS Array. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (71kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir (Penutup))
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (172kB) | Preview
[img] Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Telah dilakukan analisis deformasi dengan menghitung vektor deformasi horizontal yang terjadi akibat gempa Bengkulu 12 September 2007. Vektor deformasi dapat dilihat dari pergeseran sembilan stasiun SuGAr (Sumatran GPS Array) yang tersebar di sepanjang pantai barat Pulau Sumatera, yaitu stasiun BSAT (Bulasat), LAIS (Lais), LNNG (Lunang), MKMK (Muko Muko), NGNG (Nyang Nyang), PPNJ (Pulau Panjang), PRKB (Parak Batu), PSKI (Pulau Sikuai), dan SLBU (Silabu). Analisis deformasi dilakukan dengan melihat pergeseran yang terjadi sebelum gempa/praseismik, saat gempa/koseismik, dan setelah gempa/pascaseismik. Data pengamatan yaitu sebanyak 100 DOY (Day of Years) dimulai dari 31 Juli 2007 hingga 06 November 2007/ DOY 211-310. Penelitian ini juga menggunakan titik ikat yaitu sebanyak 16 buah stasiun IGS. Pengolahan data menggunakan software GAMIT/GLOBK 10.70 dan pemetaan menggunakan GMT 5.4.5. Setelah dilakukan pemrosesan data didapatkan hasil yaitu pada fase praseismik (DOY 211-254) stasiun SuGAr mengalami deformasi yang kecil yaitu sebesar 0,22 cm-0,84 cm ke arah timur laut dan sesuai dengan arah tunjaman lempeng Hindia Australia, dan pada fase koseismik (DOY 254-256) stasiun SuGAr mengalami deformasi sebesar 16,38 cm-180,89 cm ke arah yang berlawanan yaitu barat laut. Pada fase pascaseismik (DOY 256-310) pergerakan stasiun SuGAr mengikuti arah deformasi pada fase koseismik, dengan besar pergeseran yang lebih kecil yaitu 2,7 cm hingga 14,38 cm, hal ini terjadi karena pada fase ini merupakan tahap pelepasan energi gempa yang tersisa dari fase koseismik, dan pada penelitian ini didapatkan bahwa fase pascaseismik masih berlangsung hingga 55 hari setelah gempa. Kata Kunci : deformasi, GAMIT/GLOBK, SuGAr

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dwi Pujiastuti, M. Si
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika
Depositing User: s1 fisika fisika
Date Deposited: 20 Jan 2020 15:29
Last Modified: 20 Jan 2020 15:29
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55398

Actions (login required)

View Item View Item