PENDEKATAN GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-NANOPERAK DENGAN BIOREDUKTOR EKSTRAK DAUN Uncaria Gambir Roxb. SERTA AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA

Arniati, Labanni (2019) PENDEKATAN GREEN SYNTHESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT-NANOPERAK DENGAN BIOREDUKTOR EKSTRAK DAUN Uncaria Gambir Roxb. SERTA AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (110kB) | Preview
Preview	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (54kB) | Preview
Preview	Text (BAB V Penutup) BAB V.pdf - Published Version Download (40kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (200kB) | Preview
	Text (Disertasi Full Text) DISERTASI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Penelitian mengenai sintesis nanopartikel perak dan komposit hidroksiapatit-nano perak telah dilakukan dengan metode bioreduksi dengan pendekatan green synthesis menggunakan ekstrak daun gambir (Uncaria gambir Roxb.). Ekstrak daun gambir mengandung senyawa katekin yang dimanfaatkan sebagai reduktor alami untuk mereduksi kation perak menjadi nanopartikel perak (NpAg) dengan penambahan tiga jenis senyawa alkanolamin yakni monoetanolamin (MEA), dietanolamin (DEA), dan trietanolamin (TEA) sebagai capping agent. Pembentukan koloid nanopartikel perak secara visual ditunjukkan oleh pembentukan warna menjadi cokelat hingga abu kehijauan serta puncak serapan pada analisis Spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 339-441 nm yang merupakan panjang gelombang spesifik dari nanopartikel perak berdasarkan fenomena Surface Plasmon Resonance (SPR). Hasil analisis X-Ray Diffraction (XRD) menunjukkan pembentukan nanopartikel perak dengan struktur kristal face centered cubic (fcc). Hasil analisis Transmission Electron Microscope (TEM) menunjukkan NpAg yang disintesis berbentuk bulat dengan diameter 5-52 nm, dimana ukuran nanopartikel ini sangat dipengaruhi oleh jenis senyawa alkanolamin yang digunakan. Penggunaan TEA menunjukkan ukuran partikel rata-rata yang paling kecil dibandingkan dengan DEA, dan MEA. Nanopartikel perak yang telah disintesis kemudian dikompositkan dengan hidroksiapatit yang sebelumnya telah disintesis dengan metode sol-gel dari prekursor kalsium berupa CaO dari cangkang pensi (Corbicula moltkiana) dan prekursor fosfor berupa senyawa (NH4)2HPO4. Berdasarkan hasil analisis XRD diketahui bahwa hidroksiapatit yang dihasilkan memiliki kristalinitas yang tinggi dengan struktur heksagonal. Berdasarkan hasil refinement Le-Bail, ditemukan puncak spesifik dari perak dengan struktur kristal fcc yang menunjukkan kandungan perak di dalam sampel komposit hidroksiapatit-nanoperak (HAp-NpAg). Hasil ini dikonfirmasi dengan hasil analisis X-Ray Fluoresence (XRF) dan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) dimana produk komposit HAp-NpAg yang disintesis mengandung unsur Ag. Hasil TEM menunjukkan terbentuknya nanopartikel perak pada permukaan hidroksiapatit. Metode dan pola sintesis komposit HAp-NpAg yakni metode 1 pot dan 2 pot mempengaruhi morfologi dari nanopartikel perak yang dihasilkan, dimana pada metode 1 pot nanopartikel perak yang terbentuk cenderung lebih banyak dan terdistribusi lebih merata dibandingkan dengan nanopartikel perak pada komposit HAp-NpAg yang disintesis dengan metode 2 pot. Uji aktivitas antibakteri dilakukan pada sampel nanopartikel perak dan komposit HAp-NpAg terhadap bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli) dengan metode difusi agar. Hasil menunjukkan sampel NpAg dan HAp-NpAg memiliki potensi sebagai agen antibakteri dimana konsentrasi larutan uji berpengaruh terhadap besar diameter zona inhibisi. Zona hambat yang lebih besar diamati pada sampel NpAg tanpa capping agent dibandingkan dengan sampel NpAg dengan capping agent.

Actions (login required)

View Item