LISA, SUSANTI (2016) ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAMSARJANAMEMBANGUN DESA (SMD) DALAMPEMBIBITAN SAPI POTONG (Studi Kasus : Kelompok Tani Blasteran di Kenagarian Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Fulltext)
2082.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (430kB) |
Abstract
Permintaan terhadap sapi potong dari tahun ke tahun terus meningkat, sebagai akibat dari bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan, dan kesadaran gizi masyarakat. Sementara itu pasokan daging sapi yang berasal dari dalam negeri belum mampu mengimbangi meningkatnya jumlah permintaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari swasembada daging sapi yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2005 diundur menjadi tahun 2010 dan dimundurkan lagi menjadi tahun 2014. Mundurnya target ini jelas bermakna jumlah populasi sapi potong dalam negeri belum bisa memenuhi 90% dari kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Pemerintah sendiri terpaksa terus mengimpor sapi, terutama berupa bakalan sapi potong, pasalnya produksi sapi potong dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat saat ini (Fikar dan Dadi, 2010). Berbagai program telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini mulai dari BPLM (Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat), P2SDS (Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi), KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi), dan SMD (Sarjana Membangun Desa). Program Sarjana Membangun Desa merupakan pemberdayaan kelompok peternak melalui pendampingan kelompok sekaligus penyaluran dana penguatan modal usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat modal usaha, sarana dan prasarana dalam mengembangkan usaha peternakan; meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan peternak; meningkatkan kemandirian dan kerjasama kelompok; mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku agribisnis muda dan terdidik pada usaha peternakan; mengembangkan sentra-sentra kawasan usaha peternakan (Ditjen Peternakan, 2010). Salah satu kelompok tani yang menerima bantuan program SMD tahun 2008 di Sumatera Barat adalah Kelompok Tani Blasteran yang berlokasi di Jorong Pasar baru, Kenagarian Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Bantuan SMD ini kemudian berlanjut kebantuan KUPS dan Kegiatan Penyelamatan Sapi Betina Produktif . Awalnya sapi program SMD dipelihara di kandang kelompok, akan tetapi pada tahun 2010 karena tidak tersedianya dana kelompok untuk biaya pakan sapi dan kapasitas kandang yang tidak memadai, akhirnya ternak sapi yang ada ini dipecah menjadi 6 kelompok. Dengan kondisi ini maka manajemen masing-masing kelompok tentunya tidak akan sama dan akhirnya akan berpengaruh terhadap performans usaha pembibitan yang dihasilkan. Keberhasilan suatu usaha pembibitan dipengaruhi oleh aspek teknis (bibit, pakan, tatalaksana pemeliharaan, perkandangan, kesehatan dan penyakit), pemasaran hasil, aspek kelembagaan pendukung dan manajemen. Keberhasilan dari usaha pembibitan dapat dilihat dari aspek ekonomi (keuntungan yang diperoleh), sedangkan aspek ekonomi dipengaruhi oleh aspek teknis, pemasaran, kelembagaan dan manajemen. Berdasarkan pada kondisi di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) dalam Pembibitan Sapi Potong (Studi Kasus : Kelompok Tani Blasteran di Kenagarian Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok)”.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | mrs Rahmadeli rahmadeli |
Date Deposited: | 29 Apr 2016 07:22 |
Last Modified: | 29 Apr 2016 07:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5487 |
Actions (login required)
View Item |