Yossie, Yolanda (2019) IDENTIFIKASI JENIS BAKTERI PATOGEN SECARA MOLEKULER DENGAN TEKNIK PCR PENYEBAB FLUOR ALBUS PATOLOGIS PADA WANITA. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (1. Cover dan Abstrak)
1. COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (2. BAB I Pendahuluan)
2. BAB I pendahuluan.pdf - Published Version Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (3. Penutup)
3. Penutup.pdf - Published Version Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (4. Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (335kB) | Preview |
|
Text (5. Tugas Akhir Ilmiah)
5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
IDENTIFIKASI JENIS BAKTERI PATOGEN SECARA MOLEKULER DENGAN TEKNIK PCR PENYEBAB Fluor albus PATOLOGIS PADA WANITA Oleh : Yossie Yolanda (1520312017) (Dibawah Bimbingan : Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc dan Dr. dr. Qaira Anum, SpKK(K), FINSDV, FAADV) ABSTRAK Fluor albus merupakan salah satu masalah yang banyak dikeluhkan wanita mulai dari usia muda sampai usia tua. Fluor albus adalah gejala berupa keluarnya cairan dari alat genital yang tidak berupa darah. Fluor albus patologis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Gardnerella vaginalis, dan Treponema pallidum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proporsi bakteri patogen dan distribusi penyebab fluor albus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 35 orang responden dengan fluor albus di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari bulan Maret 2018 sampai Juli 2019 dengan menggunakan metode PCR. Alat diagnostik baku emas untuk deteksi fluor albus adalah PCR terutama yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, dan Chlamydia trachomatis. Prinsip kerja PCR adalah pemeriksaan molekuler dengan cara duplikasi atau amplifikasi DNA yang awalnya berjumlah sedikit menjadi banyak sehingga dapat terdeteksi. Penelitian ini mengggunakan PCR konvensional sebagai alat pemeriksaan fluor albus yang disebabkan oleh bakteri. Hasil penelitian dari 35 responden dengan fluor albus, didapatkan sampel yang terinfeksi C.trachomatis hanya 1 orang (2,9 %), 6 orang (17,1 %) yang positif N.gonorrhoeae, dan 3 orang (8,6 %) yang positif G. vaginalis, sementara itu pada pemeriksaan PCR tidak ditemukan bakteri T. pallidum. Pada penelitian ini juga dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis dan ditemukan yang terinfeksi oleh jamur sebanyak 23 orang (65,7 %). Sementara itu 2 orang (5,7 %) tidak diketahui kuman bakteri apa pun. Dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan dengan PCR lebih baik daripada pemeriksaan dengan kultur maupun secara mikroskopis. Bakteri yang tidak dapat diperiksa dengan menggunakan kultur dan mikroskopis dapat terdeteksi dengan menggunakan PCR serta tidak membutuhkan waktu yang lama. Kata kunci : Fluor albus, C.trachomatis, N.gonorrhoeae, G. vaginalis, T. pallidum, PCR
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 ilmu biomedik |
Date Deposited: | 13 Jan 2020 15:07 |
Last Modified: | 13 Jan 2020 15:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54658 |
Actions (login required)
View Item |