Henda, Pertiwi (2019) AKIBAT HUKUM PEMBATALAN PERJANJIAN YANG DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS (Studi Putusan Nomor 105/Pdt.G/2014/PN.Pdg ). Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (247kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf - Published Version Download (344kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf - Published Version Download (344kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (198kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full Text)
Tesis Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Akta Notaris merupakan akta autentik yang memiki kekuatan pembuktian yang sempurna, sehingga makna pembuktian sempurna Akta Notaris adalah akta yang dibuat di hadapan Notaris, karena akta tersebut telah dipastikan oleh Notaris mengenai kebenaran para pihak, isi perjanjian, dan membacakannya di hadapan para pihak kemudian memastikan tanda tangan sesuai aslinya, apabila suatu perjanjian digunakan sebagai alat bukti di Pengadilan, maka perjanjian tersebut menjadi bukti yang tidak dapat disangkal oleh para pihak, dan hakim pun harus percaya kepada alat bukti berupa akta yang dibuat di hadapan Notaris sebagai alat bukti yang sah, namun dalam hal ini terdapat suatu pengecualian apabila terdapat pihak yang dapat membuktikan telah terjadi kecacatan di dalam akta tersebut. Salah satunya dalam contoh kasus Putusan Nomor 105/Pdt.G/2014/PN.Pdg, dimana akta kesepakatan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dibuat di hadapan Notaris, dibatalkan oleh majelis hakim, karena pihak tergugat dapat membuktikan telah terjadi kecacatan dalam akta tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dimana putusan pengadilan menjadi bahan hukum primer dengan melakukan analisis terhadap pertimbangan hakim, yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah apa yang menjadi pertimbangan hakim terkait pembatalan akta yang dibuat di hadapan Notaris dalam putusan 105/Pdt.G/2014/PN.Pdg. kemudian apa akibat hukum terhadap pembatalan akta yang dibuat di hadapan Notaris. Pertimbangan hakim terkait pembatalan akta yang dibuat di hadapan Notaris adalah adanya pelanggaran subjektif dalam perjanjian, dimana pihak PT Sukses Jaya Wood tidak wenang dalam melakukan pengelolaan kasawan hutan industri di Nagari Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, karena pada saat membuat perjanjian perusahaan tersebut menipu pihak masyarakat dengan tidak memberitahukan bahwa izin pengelolaan hutan industri telah habis. Akibat hukum dari pembatalan akta yang dibuat dihadapan Notaris adalah kekuatan pembuktian sempurna Notaris menjadi hilang akibat adanya itikad tidak baik pada saat pembuatan akta di hadapan Notaris, sehingga dengan dibatalkannya perjanjian oleh hakim menjadikan keadaan harus kembali seperti semula sebelum terbentuknya akta autentik, Saran dalam penelitian ini adalah, seharusnya hakim harus memuat amar putusan dengan memerintahkan perusahaan untuk mengembalikan kondisi hutan dalam keadaan semula, sehingga itu yang menjadi kelemahan dalam putusan 105/Pdt.G/2014/PN.Pdg, mengingat masyarakat nagari dirugikan oleh itikad buruk perusahaan pada saat membuat akta perjanjian di hadapan Notaris Kata Kunci : Akibat Hukum, Pembatalan Perjanjian, Notaris
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Azmi Fendri, S.H., M.Kn |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 kenotariatan kenotariatan |
Date Deposited: | 13 Jan 2020 15:43 |
Last Modified: | 13 Jan 2020 15:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54437 |
Actions (login required)
View Item |