STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF GADUNG( Dioscorea hispida Denust )

MIRDAYANTI, MIRDAYANTI (2008) STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF GADUNG( Dioscorea hispida Denust ). Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (TESIS)
2008_06208044_S2SKRIP0337.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview

Abstract

Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) termasuk ke dalam famili Dioscoreaceae. Tumbuhan ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi. Sebelum dilakukan upaya pembudidayaannya perlu dilakukan penelitian aspek biologi seperti struktur anatominya. Penelitian tentang struktur anatomi organ vegetatif jenis gadung ini telah dilakukan dari bulan Juli 2007 hingga Juli 2008 di laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan Universitas Andalas. Bahan penelitian yang digunakan berasal dari individu yang didapatkan di desa Silambau, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilaksanakan menggunakan metoda deskriptif, dengan memaserasi ruas menggunakan modifikasi metoda Harlow’s dan dengan pembuatan preparat permanen menggunakan metoda parafin (Sass,1958). Pada sayatan melintang, secara sentripetal akar disusun oleh satu lapis jaringan epidermis, korteks terdiri dari 11-13 lapis sel dengan ukuran diameter sel meningkat secara sentripetal hingga lapisan tengah dan selanjutnya menurun kembali sampai lapisan endodermis. Sel endodermis mengalami penebalan pada kedua dinding tangensial dan dinding luar sehingga berbentuk U. Endodermis diikuti oleh perisikel dan selanjurnya diikuti oleh silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat ikatan pembuluh yang tersusun dari tiga lingkaran. Diameter trakea pada silinder pusat meningkat secara sentripetal. Tipe akar adalah poliarch dan diantara ikatan pembuluh ditemukan sel idioblas yang berisi kristal raftd. Pada sayatan melintang, struktur batang secara sentripetal tersusun dari satu lapis jaringan epidermis yang berkutikula dan terdapat trikom tipe uniseriet multiseluler. Epidermis selanjurnya diikuti oleh parenkim korteks yang terdiri 5-6 lapis sel. Parenkim diikuti oleh satu lapis jaringan endodermoid dan 5-6 lapis skelerenkim. Pada jaringan parenkim korteks ditemukan kristal rafid dan rongga udara. Berkas pembuluh dapat dibagi menjadi tiga tipe. Tipe I adalah berkas pembuluh yang terletak pada lingkaran terdalam yang terdiri dari lima berkas pembuluh, selanjutnya ditemukan enam ikatan berkas pembuluh pada lingkaran tengah disebut tipe II dengan bentuk seperti U dan pada lingkaran tepi ditemukan enam ikatan pembuluh yang berbentuk V. Panjang ruas memperlihatkan korelasi positif dengan panjang serat dengan koefisien korelasi: r2 = 0,89 dan persamaan regresi: y = 16,29x + 886,19, demikian juga halnya terdapat korelasi positif antara panjang ruas dengan panjang trakeid dengan koefisien korelasi: r2 = 0,80 dan persamaan regresi: y = 0,77x + 772,32. Panjang ruas juga memperlihatkan korelasi positif dengan panjang vessel dengan koefisien korelasi: r = 0,79 dan persamaan regresi: y= 1395x + 605,4. Struktur anatomi daun pada sayatan melintang melalui tulang daun dari permukaan atas terdiri dari jaringan epidermis dan mesofil yang terdiferensiasi menjadi satu lapis parenkim palisade dan tiga lapis parenkim spons serta ikatan pembuluh tipe kolateral. Pada epidermis permukaan bawah terdapat stomata tipe anomositik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 30 Dec 2019 09:16
Last Modified: 30 Dec 2019 09:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54082

Actions (login required)

View Item View Item