ERNAWATI, ERNAWATI (2008) PERTUMBUHAN NODUS Ophiorrhiza communis Ridl PADA MEDIUM MURASHIGE dan SKOOG DENGAN PENAMBAHAN BEBERAPA KONSENTRASI AIR KELAPA. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (TESIS)
2008_06208040_S2SKRIP1610.pdf - Published Version Download (12MB) | Preview |
Abstract
Ophiorrhiza communis adalah merupakan tumbuhan herba yang secara taksonomi termasuk kedalam divisio Spermatophyta, sub divisio Angiospermae, kelas Dikotyledonea, ordo Rubiales, famili Rubiaceae dan genus Ophiorrhiza (Backer, 1965). O. communis mengandung metabolit sekunder alkaloid CPT (Camptothecin) yang aktif terhadap beberapa jenis kanker dan virus, di Sumatera Barat 0. Communis ini telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk infeksi kulit dan kepala. Untuk menjaga supaya tumbuhan O. communis ini tidak punah dan tetap lestari perlu dilakukan pembudidayaan, salah satu caranya adalah dengan teknik kultur jaringan. Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan, organ dan menumbuhkannya pada kondisi aseptis. Sehingga bagian-bagian itu memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman yang lengkap (Thorpe, 1981). Medium tanam diperlukan sebagai media tumbuh bagi suatu eksplan dan mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan eksplan pada suatu kultur jaringan. Medium yang digunakan untuk kultur jaringan O. Communis ini adalah Murashige dan Skoog, karena medium Murashige dan Skoog secara umum menunjang kebutuhan nutrisi dalam usaha mikropropagasi kebanyakan spesies karena komposisi elemen yang menyusun medium tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan optimal dari tanaman. Pada medium ini juga ditambahkan sumber karbon yang berasal dari sukrosa atau gula, vitamin atau zpt yang berfungsi untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan sel mengandakan diri dan berkembang menjadi calon tanaman atau planlet (George dan Sherrington, 1984). Zat pengatur tumbuh yang digunakan adalah air kelapa, karena air kelapa merupakan salah satu zat pelengkap organik yang bisa digunakan untuk kultur jaringan, dimana air kelapa memasok berbagai senyawa yang dapat merangsang laju pertumbuhan sel, walaupun umumnya sel dapat tumbuh baik dalam medium tanpa pelengkap ini apabila kadar garam cukup tinggi (Constabel, 1991). Menurut Thampan, 1991 dalam Juswardi, 1998 bahwa di dalam air kelapa terkandung auksin, sitokinin, giberelin, dan bahan pembangun lainnya seperti kabohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan tanaman O. Communis pada medium MS dengan penambahan beberapa konsentrasi air kelapa dan untuk mengetahui berapa persen konsentrasi air kelapa yang baik untuk petumbuhan O. Communis yang dilaksanakan bulan April 2008 sampai bulan Juni 2008 di laboratorium Fisisologi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang.. Adapun konsentrasi air kelapa yang digunakan untuk penelitian pertumbuhan O. Communis ini pada medium MS dengan penambahan beberapa konsentrasi air kelapa adalah 0% (sebagai kontrol), air kelapa 5%, air kelapa 10%, air kelapa 15%, air kelapa 20% dan air kelapa 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persentase hidup nodus O. communis yang terbaik adalah pada konsentrasi air kelapa 15% dan 20%, sedangkan kisaran waktu munculnya tunas tercepat pada konsentrasi 20%, (2). konsentrasi air kelapa yang terbaik untuk pertumbuhan tinggi tunas O. communis adalah pada konsentrasi 15%, (3). Pertumbuhan O. communis pada medium MS dengan penambahan beberapa konsentrasi air kelapa tidak dapat menunjukkan perbedaan yang nyata untuk pertambahan jumlah tunas, jumlah daun dan berat basah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 30 Dec 2019 09:13 |
Last Modified: | 30 Dec 2019 09:13 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54081 |
Actions (login required)
View Item |