HERIYANTI, HERIYANTI (2008) NALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN UIKM DI KABUPATEN SOLOK SELATAN. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
|
Text (TESIS)
2008_06206015_S2SKRIP0844.pdf - Published Version Download (33MB) | Preview |
Abstract
Kehadiran Otonomi Daerah adalah merupakan kesempatan yang begitu besar dan peluang emas bagi Kabupaten Solok Selatan untuk mempercepat pembangunan khususnya pembangunan ekonomi. Solok Selatan sebagai Kabupaten yang baru dibentuk dari pemekaran Kabupaten Solok pada tahun 2003 dan mulai melaksanakan kegiatannya pada tahun 2004. Sebagai Kabupaten baru, banyak sektor yang perlu dikembangkan untuk kemajuan daerah, salah satunya yaitu sektor Usaha Industri Kecil dan Menengah (UIKM). Secara keseluruhan UIKM banyak terdata tetapi belum dapat perhatian. Hal ini disebabkan karena jarak Solok Selatan cukup jauh dari pusat Kabupaten Solok, anggaran yang tersedia sedikit karena terlalu berat beban APBD Kabupaten Solok terhadap Solok yang begitu luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan UIKM di Kabupaten Solok Selatan, menggambarkan profil secara rinci dari UIKM dan merekomendasikan kebijakan pengembangan UIKM ke depan. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan mengelaborasi antara analisis deskriptif yang menggambarkan profil UIKM di Kabupaten Solok Selatan dengan analisis regresi untuk melihat keeratan dan hubungan fungsional faktor-faktor yang dominan mempengaruhi UIKM untuk tumbuh dan berkembang. Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa : 1. Pengusaha UIKM mengalami kesulitan dalam modal, 87,8 % modal usaha merupakan modal sendiri. 2. Tenaga kerja berpendidikan masih rendah 38,39 % tamatan SMP dan 70,59 % Responden mengatakan kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan, dan pelatihan untuk tenaga ketja belum pernah dilakukan. 3. Dalam berproduksi jumlah produksi masih rendah, 70,59% produksi tergantung pada pesanan. Hal ini disebabkan kurangnya modal ketja. 4. UIKM yang diberikan bantuan oleh pemerintah masih sedikit, 69,39 % belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. 5. Tingkat pendidikan pengusaha yang rendah, 40,82 % tamat SMP. Hal ini akan berpengaruh terhadap kelangsungan produksi, rendahnya kreativitas, kurang inovasi dan pengusaha yang diberi pelatihan masih sedikit (38,78 %). Sedangkan dari hasil regresi menunjukkan bahwa nilai produksi UIKM dipengaruhi oleh besarnya modal dengan koefisien 1,767 dan t hitung 24,34 yang nilainya lebih besar dari nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 90 % adalah 1,282. Tenaga kerja dengan koefisien -298295 denga t hitung -1,863 yang lebih kecil bila dibanding t tabel 1,282 dan bantuan pemerintah 1,800 dengan t hitung 2,470 yang lebih besar dibanding t tabel 1,282. hal ini menyatakan bahwa modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai produksi, tenaga kerja tidak signifikan terhadap nilai produksi. Hal ini disebabkan karena tenaga keija berpendidikan relatif masih rendah dan UIKM yang diberi maupun tidak diberi bantuan Pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap nilai produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan untuk menumbuh kembangkan U1KM berupa kebijakan permodalan, pembinaan untuk tenaga keija dengan memberi pelatihan-pelatihan, mengikutsertakan pengusaha dalam studi banding dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengusaha UIKM.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 30 Dec 2019 08:56 |
Last Modified: | 30 Dec 2019 08:56 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54075 |
Actions (login required)
View Item |