PENGARUH PROSEDUR INTERVENSI KORONER PERKUTAN DAN STENT DALAM PENINGKATAN hs-CRP PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER STABIL

Dian, Puspita (2019) PENGARUH PROSEDUR INTERVENSI KORONER PERKUTAN DAN STENT DALAM PENINGKATAN hs-CRP PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER STABIL. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (225kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab VI Simpulan dan Saran)
BAB AKHIR KESIMPULAN.pdf - Published Version

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (548kB) | Preview
[img] Text (Thesis Full text)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Prosedur Intervensi Koroner Perkutan (IKP) mengakibatkan ruptur plak yang diinduksi mekanik, sehingga terjadilah inflamasi yang ditandai dengan peningkatan kadar hs-CRP. Reaksi inflamasi akibat pemasangan stent dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama faktor prosedur dan stent. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain penelitian nested prospective study pada satu kelompok penelitian (single group). Data diambil pada Instalasi Pusat Jantung RSUP. Dr. M. Djamil Padang dari bulan sejak Juli sampai September 2019 yaitu 40 pasien penyakit jantung koroner stabil yang dilakukan IKP. Dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan rerata kadar hs-CRP sebelum dan setelah dilakukan IKP pada pasien PJK stabil dengan menggunakan uji dependent sample T test. Dalam mengetahui faktor risiko peningkatan hs-CRP setelah dilakukan IKP pada pasien PJK stabil dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian : Ditemukan peningkatan kadar hs-CRP 24 jam setelah IKP dimana rerata kadar hs-CRP sebelum IKP yaitu 3,35±2,65 mg/L menjadi 4,68±2,83 mg/L pada kadar 24 jam setelah IKP (p<0,05). Prosedur IKP dengan tekanan inflasi tinggi tidak berhubungan dengan Balloon Artery Ratio tinggi, sehingga tidak terjadi peningkatan hs-CRP. Prosedur IKP yang diawali dengan proses pembalonan arteri dengan BA ratio 0,95 + 0,11 mm menyebabkan barotrauma yang lebih besar sehingga menyebabkan peningkatan hs-CRP pada PJK stabil. Selain itu, implantasi stent yang panjang dengan median 29 mm dan ukuran diameter stent yang kecil dengan median 2,5 mm mempengaruhi peningkatan kadar hs-CRP setelah dilakukan IKP pada pasien PJK stabil. Sedangkan ketebalan strut stent, jenis stent berdasarkan polimer, dan coating polimer belum terlihat berpengaruh terhadap peningkatan kadar hs-CRP setelah dilakukan IKP pada pasien PJK stabil. Kesimpulan : Ruptur plak yang disebabkan induksi mekanik oleh IKP pada PJK stabil menyebabkan peningkatan hs-CRP. Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan hs-CRP adalah Balloon Artery Ratio tinggi, pemasangan stent yang panjang dan ukuran diameter stent yang kecil. Kata Kunci: Intervensi Koroner Perkutan, high sensitivity C-Reactive Protein, penyakit jantung koroner stabil.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. MUHAMMAD SYUKRI, SP.JP(K)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 30 Dec 2019 15:06
Last Modified: 30 Dec 2019 15:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54010

Actions (login required)

View Item View Item