OPTIMASI PRODUKSI IAA DARI Serratia plymuthica STRAIN UBCR_36/-F_13 MELALUI MODIFIKASI KONSENTRASI INDUSER DAN DURASI KULTUR INDUKSI

JEFRI MALDONI, JEFRI (2019) OPTIMASI PRODUKSI IAA DARI Serratia plymuthica STRAIN UBCR_36/-F_13 MELALUI MODIFIKASI KONSENTRASI INDUSER DAN DURASI KULTUR INDUKSI. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (381kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (447kB) | Preview
[img] Text (deskripsi full text)
skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kemampuan bakteri sebagai penghasil fithohormon seperti IAA (Indole Acetid Acid) memiliki arti penting dalam budidaya tanaman. Studi awal yang dilakukan melaporkan bahwa bakteri Serratia plymuthica UBCR_36/-F_13 memiliki kemampuan memproduksi senyawa tersebut. Salah satu upaya untuk dapat memanfaatkan peran produksi fitohormon tersebut, telah dilakukan penelitian tentang upaya-upaya optimalisasi dalam produksi senyawanya. Oleh karena itu, maka penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan konsentrasi induser dan durasi kultur induksi yang dapat mendorong produksi IAA yang maksimal oleh bakteri Serratia plymuthica strain UBCR_36/-F_13. Kultur starter bakteri dilaksanakan selama 18 jam yang kemudian diinduksi selama 24, 48, 72 dan 96 jam dengan konsentrasi induser berupa Triptofan dengan konsentrasi 50, 100, 200, 300, 400 dan 500 µg/mL. Pengukuran konsentrasi IAA yang dihasilkan dilakukan dengan metode kolorimetri menggunakan Reagen Salkowski sebagai pewarna IAA. Hasil penelitian mendapatkan bahwa perlakuan konsentrasi 200 µg/mL Triptofan pada kultur selama 48 jam mampu menghasilkan IAA sebanyak 116,01 ppm, sedangkan perlakuan kontrol hanya mampu menghasilkan IAA sebesar 0,45 ppm. Sehingga kondisi yang diperoleh dianggap sangat efektif, karena dianggap tidak membutuhkan konsentrasi induser yang tinggi dan durasi yang cukup singkat dalam produksi IAA.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. sc. agr. Ir. Jamsari, MP
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: S1 agroekoteknologi agroekoteknologi
Date Deposited: 28 Oct 2019 17:56
Last Modified: 28 Oct 2019 17:56
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53419

Actions (login required)

View Item View Item