Pengaruh Pemberian Modifikasi Inspiratory Muscle Training (Pursed Lip Breathing, Diaphragmatic Breathing dan Upper Limb Stretching) terhadap Skala Dipsnea dan Kapasitas Latihan Pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Rosyadi, Imron (2019) Pengaruh Pemberian Modifikasi Inspiratory Muscle Training (Pursed Lip Breathing, Diaphragmatic Breathing dan Upper Limb Stretching) terhadap Skala Dipsnea dan Kapasitas Latihan Pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (cover dan abstrak)
Imron Rosyadi (cover+abstrak).pdf - Published Version

Download (107kB)
[img] Text (bab 1)
Imron Rosyadi (BAB 1).pdf - Published Version

Download (66kB)
[img] Text (bab 7)
Imron Rosyadi (Penutup).pdf - Published Version

Download (39kB)
[img] Text (daftar pustaka)
Imron Rosyadi (Daftar Pustaka).pdf - Published Version

Download (196kB)
[img] Text (tesis full text)
Imron Rosyadi Tesis FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru akibat adanya gangguan berupa obstruksi jalan nafas dan kelemahan pada otot pernapasan yang bersifat progresif. Obstruksi jalan nafas dan kelemahan otot pernapasan mengakibatkan pasien cenderung mengalami dispnea, terutama pada saat beraktivitas. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan kembali fungsi otot pernapasan adalah dengan pemberian modifikasi Inspiratory Muscle Training (IMT) berupa pursed lip breathing, diaphragmatic breathing, dan upper limb stretching. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian modifikasi IMT terhadap skala dispnea dan kapasitas latihan pada pasien PPOK. Sebanyak 36 pasien PPOK dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu 18 orang kelompok intervensi dan 18 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan latihan modifikasi IMT selama 4 minggu sebanyak 2 kali dalam 1 minggu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan latihan. Pengukuran derajat dispnea menggunakan kuesioner MRC Dyspnea Scale dan kapasitas latihan menggunakan 6 minutes walk test (6MWT) dilakukan setelah 4 minggu. Modifikasi IMT mampu menurunkan skala dispnea (p value 0,001) dan sekaligus meningkatkan kapasitas latihan (p value 0,003), Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan skala dispnea (p value 0,480) dan terjadi penurunan pada kapasitas latihan (p value 0,006). Modifikasi IMT dapat menurunkan dispnea dan meningkatkan kapasitas latihan pasien PPOK. Latihan ini dapat dijadikan sebagai home based training pada pasien setelah pulang dari rumah sakit.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Defriman Djafri, SKM., MKM., Ph.D
Uncontrolled Keywords: Dispnea, IMT, PPOK
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 keperawatan keperawatan
Date Deposited: 28 Oct 2019 12:16
Last Modified: 28 Oct 2019 12:16
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53160

Actions (login required)

View Item View Item